Senin 07 Dec 2015 17:15 WIB

Kerukunan Antarumat Beragama di Jimbaran Senantiasa Terjaga

Rep: c35/ Red: Andi Nur Aminah
Sebuah masjid di Bali.
Foto: Republika/Damanhuri Zuhri
Sebuah masjid di Bali.

REPUBLIKA.CO.ID,  BADUNG -- Ketua Yayasan Baitul Ummah, sekaligus pemilik masjid Abdurrahman bin Auf di Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali,  Muhammad Fauzi berpendapat berbeda dengan para ulama dan fungsionaris Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) yang ada di Bali. Fauzi menngakui masjid Abdurrahman bin Auf memang diserang sekelompok orang untuk mengambil kotak amal di masjid itu. 

Dia menyebut, hal itu kasus pencurian biasa. Fauzi yang juga merupakan Koordinator Ukhuwah Islamiyah dan Kerukunan Umat MUI Bali menegaskan bahwa kerukunan antar umat beragama di kelurahan Jimbaran senantiasa terjaga. Hal itu dibuktikan dengan adanya kunjungan I Wayan Sutama selaku Pawongan Adat Jimbaran bersama pengurus adat lainnya ke Masjid Baitul Ummah pada 28 Oktober lalu, dalam rangka silaturahmi dengan pengurus dan jamaah.

"Semoga ini menjadi momen awal  kerukunan umat beragama sejak beliau dilantik khususnya dengan  umat Islam di wilayah adat Jimbaran," tuturnya kepada Republika.co.id, Senin (7/12).

(Baca Juga: Penyerangan Masjid di Bali Karena Pencurian Kotak Amal).

Kunjungan yang pertama di Baitul Ummah ini, Fauzi mengatakan, akan berlanjut ke masjid dan mushalla yang ada di wilayah Jimbaran. Selain itu, dia mengatakan, I Wayan Sutama juga akan mengundang pengurus masjid dan mushalla yang ada di wilayah adat Jimbaran dalam waktu dekat. Undangan tersebut dalam rangka untuk duduk bersama saling mendengarkan barangkali ada permasalahan yang menyangkut umat dan tempat ibadah khususnya di wilayah adat Jimbaran.  

Bahkan, Fauzi mengaku dari pertemuan tersebut ada rencana akan dibentuk forum tentang kerukunan umat. Selanjutnya forum itu diakui keberadaannya oleh adat Jimbaran. "Forum ini sebagai wujud perwakilan Umat Islam yang ada di wilayah adat Jimbaran," katanya menegaskan.

Menurutnya, forum tersebut, tidak bertentangan dengan lembaga yang sudah ada seperti MUI dan FKUB. Karena justru forum tersebut akan memperkuat fungsi MUI dan FKUB. "Forum ini ditujukan agar keharmonisan antar umat bisa terjaga secara bekesinambungan," katanya. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement