Senin 07 Dec 2015 15:13 WIB

Indonesia Hadapi Ironi dalam Perkembangan Produk Halal

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Andi Nur Aminah
Produk Halal (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Produk Halal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman meminta pemerintah untuk mengakselerasi perkembangan produk halal di Indonesia. Sohibul menilai, Indonesia perlu segera menangkap peluang industri halal global.

"Kita tertinggal. Ada kemajuan tapi sangat lambat. Harus diakselerasi," kata Sohibul kepada Republika.co.id usai menjadi pembicara di ajang Indonesia Halal Business, Food, and Fashion (IHBF) Expo di Jakarta, Ahad (6/12).

Sohibul menilai, Indonesia justru menghadapi ironi dalam perkembangan produk halal. Indonesia adalah negara dengan populasi muslim terbesar di dunia namun tidak semaju dengan negara-negara seperti Jepang dan Inggris dalam melihat produk halal.

(Baca Juga: Indonesia Harus Tangkap Peluang Industri Halal).

Ia mengisahkan, ketika hidup di Jepang selama 10 tahun hingga pertengahan 1990-an, sulit untuk mendapatkan daging halal. Ia bahkan harus membeli ayam dan menyembelihnya sendiri untuk mendapatkan daging yang halal.

Akan tetapi, kini hal itu telah berubah. Ia mengaku, untuk mencari makanan halal di Jepang jauh lebih mudah. Hal ini membuktikan Jepang melihat peluang pasar yang besar dari produk halal. Tak hanya makanan, Pemerintah Jepang juga memberikan perhatian lebih untuk pariwisata halal.

Sohibul mengaku, kemajuan negara seperti Jepang harus menjadi pemicu bagi Indonesia untuk tampil lebih maju dalam produk halal. Ia pun mengapresiasi gelaran IHBF Expo dalam mendorong penggunaan dan meningkatkan wawasan produk halal. "Ini adalah gerakan yang masyarakat yang baik dan perlu didukung pemerintah. Bahkan kalau bisa mendorong agar melampaui progress negara lain," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement