REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama memberikan pernyataan resminya terkait penembakan di San Bernardino. Ia mengatakan, penembakan tersebut adalah aksi terorisme yang dirancang untuk membunuh orang yang tak bersalah.
Obama juga menegaskan, Muslim ada teman, tetapi ekstremisme telah menyebar ke seantero Amerika Serikat.
"Muslim Amerika adalah teman kami, tapi ideologi ekstremis telah menyebar ke seantero Amerika," katanya, seperti dikutip dari BBC News, Senin (7/12).
Ia juga menegaskan ancaman aksi terorisme adalah hal nyata dan menyebut ISIS sebagai preman dan pembunuh.
"Tapi, kami akan mengatasinya," katanya.
Sebelumnya, kelompok Militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bahwa pasangan suami istri yang menewaskan 14 jiwa dalam penembakan massal di San Bernardino, California, Amerika Serikat (AS), adalah pengikutnya.
Klaim ISIS disampaikan dalam siaran audio online pada Sabtu (5/12) atau tiga hari setelah pelaku Syed Rizwan Farook (28 tahun) dan istrinya Tashfeen Malik (29) melepaskan tembakan pada pesta liburan untuk karyawan pusat panti sosial di San Bernardino, seperti dikutip dari Reuters.
"Dua pengikut ISIS menyerang beberapa hari lalu pusat di San Bernardino di California," kata kelompok itu dalam siaran radio online al-Bayan, Sabtu (5/12).
Versi bahasa Inggris yang dirilis kemudian menyebutkan, mereka tentara ISIS, bukan pengikut seperti dalam bahasa Arab asli. Inkonsistensi ini belum bisa dijelaskan.