Jumat 04 Dec 2015 09:38 WIB

Pemuda Muhammadiyah Tumbuhkan Semangat Cinta Negara

Rep: Marniati/ Red: Indah Wulandari
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan kata sambutannya pada acara Pembukaan Pelatihan Kader Nasional Cinta Negara, SAR dan Regu Gerak Cepat KOKAM Muhammadiyah 2015 di Jakarta, Kamis (3/12).
Foto: Republika/ Darmawan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak memberikan kata sambutannya pada acara Pembukaan Pelatihan Kader Nasional Cinta Negara, SAR dan Regu Gerak Cepat KOKAM Muhammadiyah 2015 di Jakarta, Kamis (3/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM) menggelar diklat dengan tema " Cinta Negara, Sebagian Daripada Iman" di Jakarta.

Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, pelatihan ini dimaksudkan agar KOKAM dapat menjadi bagian dalam mencegah paham radikalisme maupun ISIS di Indonesia.

"Organisasi seperti Muhammadiyah dan NU tidak bisa sekedar dijadikan obyek oleh pemerintah. Jadi orang-orang yang terlibat dalam radikalisme, ekstremisme sedikit dari NU dan Muhammadiyah. Biasanya dari yang punya pemahaman agama kurang baik," ujar Dahnil saat ditemui usai pembukaan acara diklat di kantor Pusat Muhammadiyah di Jakarta, Kamis (3/12).

Oleh sebab itu, organisasi seperti Muhammadiyah dan NU seharusnya bukan hanya sekedar menjadi obyek pelatihan bela negara saja. Tetapi harus menjadi subyek. Sehingga ormas Islam ini berfungsi untuk  memberikan penyadaran bagi masyarakat. Khususnya kepada anak muda tentang bahaya radikalisme.

Ia melanjutkan, diklat KOKAM ini dilakukan atas dasar cinta negara dengan menggunakan instrumen agama sebagai semangat cinta negara atau bela negara. Pemerintah diharapkan dapat menggandeng kekuatan ormas Islam untuk menumbuhkan semangat cinta negara dan bela negara.

"Intinya semua anak negeri pasti cinta negara, ya. Apapun aktivitas organisasi yang mereka lakukan itu atas dasar cinta pada negara," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement