REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama dari Amerika Serikat Mohamad Bashar Arafat optimistis jika Indonesia bisa menjadi pembawa pesan ke masyarakat global bahwa Islam adalah agama yang cinta damai dan antikekerasan.
"Saya melihat Indonesia dapat menyampaikan pesan Islam yang damai karena masyarakat majemuk yang mengagumkan yang dimiliki negara ini," kata Mohamad Bashar Arafat, Selasa (1/12).
Pendiri Civilizations Exchange and Cooperation Foundation (CECF) itu mengatakan, Indonesia perlu maju untuk menunjukkan dan membawa pesan mengenai koeksistensi dan keragaman budaya dan agama yang terjalin dengan harmonis kepada masyarakat dunia.
Dia mengungkapkan bahwa serangan teroris yang menewaskan banyak orang di Paris belum lama ini, yang diklaim oleh kelompok ISIS, telah mencoreng citra Islam secara umum, terutama di negara-negara Barat.
"Setelah serangan di Paris itu, 63 persen warga Amerika setuju dengan pandangan-pandangan negatif tentang Islam. Hal ini berarti ada sesuatu (pandangan) yang salah dengan kita (Muslim) yang harus kita ubah," ujar dia.
Arafat menekankan bahwa Islam bukan hanya tentang Timur Tengah, dan dunia Arab tidak merepresentasikan Islam secara utuh dan benar bila masyarakat di negara-negara Arab tidak bertindak sesuai dengan Alquran.
Oleh karena itu, dia kembali menekankan bahwa Indonesia dapat menjadi contoh sekaligus pembawa pesan yang menunjukkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi seluruh alam).
Arafat juga mengatakan bahwa CECF akan menandatangani sebuah nota kesepahaman dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah untuk bekerja sama menyuarakan Islam yang damai di masing-masing negara.
"Kami akan menyerukan suara Islam dari NU dan Muhammadiyah di Amerika Serikat, dan sebaliknya kedua organisasi Muslim itu akan menyerukan suara Islam dari Amerika Serikat di Indonesia," ujar dia.