REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Cerita tentang Pelakat dengan segudang keunikan dan kearifan lokal ternyata sampai juga ke telinga Kemenpora RI Sumatera Selatan. Pada Rabu (25/11) kemarin, 17 sarjana muda dari Pemuda Sarjana Pelopor Pemberdayaan Pedesaan (PSP3) berkunjung ke Saung Ilmu Pelakat.
DASAMAS Al-Azhar Peduli Ummat, Ustaz Abarudin yang menjalankan tugas pendampingan masyarakat mendapat kesempatan memberikan "kuliah umum" tentang pemberdayaan masyarakat pedesaan. Salah satu peserta Fahmi dan Faisal asal Provinsi Aceh sangat mengapresiasi program yang telah dan sedang di jalankan oleh APU di Desa Gemilang Pelakat.
"Ustaz Abar, apakah syarat menjadi DASAMAS APU harus lulusan fakultas tekhnik yang mengerti tentang bagaimana membangun turbin atau keahlian khusus dibidang tertentu?"
Spontan pertanyaan dari salah satu sarjana muda ini dijawab, “Kunci utamanya niat li mardhotillah dan komunikasi yang baik kepada semua pihak yang terlibat dalam program pemberdayaan, selain kita paham beberapa keahlian di bidang tertentu yang mendukung berhasilnya program,” jawab Ustaz Abar saat ditanya salah seorang peserta pengunjung.
Sejak bertransformasi menjadi Desa Gemilang, Desa Pelakat memang sudah sangat menginspirasi desa-desa lainnya untuk menjadi desa yang maju dan mandiri. Bahkan belum lama ini Desa Pelakat dinobatkan sebagai Desa Inovasi Terbaik 2015 se-Kab Muara Enim. Semoga seluruh desa-desa di nusantara mampu menjadi Desa Gemilang yang mandiri demi terwujudnya Indonesia nan Gemilang.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
