REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aliansi Nasional Anti-Syiah (Annas) merupakan salah satu gerakan yang konsen menentang penyebaran paham Syiah yang dianggap menyesatkan. Sebagai bentuk upaya mewaspadai bahaya Syiah, Annas menggelar Mudzakarah Nasional bersama para tokoh ulama dan pengurus Annas di seluruh Indonesia.
Ketua Annas Pusat, Athian Ali menyebutkan sidang mudzakarah yang digelar menyangkut pengembangan organisasi. Serta merumuskan delapan pernyataan sikap Annas tentang keberadaan golongan Syiah. Hal itu disampaikannya mengingat kehadiran Syiah menjadi pertaruhan bagi umat Muslim. Mengingat bahaya pemahaman Syiah yang menyesatkan.
"Ini menjadi pertaruhan untuk menbuktikan keimanan mendasar bahwa kita harus mampu membuktikan mempertahankan sesuatu yang paling berharga yakni aqidah," kata Athian dalam konferensi pers usai Mudzakarah Nasional di Masjid Al Fajr, Bandung, Jawa Barat, Ahad (29/11).
Dalam kaitan dengan pernyataan sikap Annas, Mudzakarah menyepakati tujuh sikap. Pertama, penegasan kata Anti-Syiah bukan berarti Annas mendukung radikalisme atau merupakan gerakan intoleran. Melainkan sikap tegas sebagai umat Islam untuk mewaspadai penyimpangan dan bahaya ajaran Syiah. Bukan hanya untuk umat Islam tapi juga bangsa dan negara.