REPUBLIKA.CO.ID, MOSCOW -- Mufti Agung Rusia Talgat Tajuddin meminta orang kuat nomor satu Rusia, Presiden Vladimir Putin mengakneksasi Israel. Ini dilakukan untuk menghentikan penjajahan Israel yang selalu menimbulkan konflik dengan Palestina tanpa ada jalan penyelesaian.
"Saat berdiskusi dengan Vladimir Putin soal Suriah, saya meminta beliau untuk menganeksasi Israel seperti yang dilakukan ke Crimea. Namun sayangnya Vladimir menolak," kata Tajuddin, (25/11) seperti dilansir IBTimes.
Pada 2014, Rusia menganeksasi Provinsi Crimea setelah Presiden Ukraina pro-Moskow Viktor Yanukovich terlempar dari kursi kekuasaan. Selain menganeksiasi Israel, Tadzhuddin juga menyarankan Putin untuk menganeksasi Suriah.
Apalagi Rusia sudah mengirimkan pasukan ke sana untuk membantu rezim Presiden Bashar al-Assad. "Vladimir mungkin bisa menganeksasi Suriah dan Israel seperti yang dilakukan ke Crimea?," ujar Tadzhuddin.
Juru Bicara Presiden Vladimir Putin Dmitry Peskov mengatakan, Tajuddin sebenarnya hanya bercanda. Itu bukan hal serius.
Tadzhuddin merupakan figur kontroversial. Dia mendukung gereja orthodoks untuk melarang festival gay di Moskow. Ia juga mengumumkan perang suci melawan Amerika Serikat yang menginvasi Irak pada 2003.
Saat ini diperkirakan ada 16 juta Muslim di Rusia. Mereka kebanyakan tinggal di Rusia tengah.