Rabu 25 Nov 2015 14:12 WIB
Serangan Teror Paris

Imam di Prancis Dianjurkan Buat Izin Khotbah

Rep: c 35/ Red: Indah Wulandari
Imam di Prancis
Foto: turquie.fr
Imam di Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Serangan teror Paris membuat Dewan Islam Prancis (CFCM) akan membuat izin khotbah untuk para imam. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi adanya ekstremis dan melawan propaganda mereka.

Tragedi yang menewaskan sekurangnya 130 korban itu telah meningkatkan kekhawatiran bagi penduduk Prancis dan memicu semakin tingginya Islamofobia. CFCM ingin memastikan bahwa Islam yang disebarkan oleh setiap imam adalah Islam yang damai dan toleran.

"CFCM akan menguji pengetahuan agama dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Prancis. Selain itu juga meminta mereka menandatangani 'piagam ulama', di mana mereka sepakat untuk menghormati undang-undang Republik," kata Presiden CFCM Anouar Kbibech dilansir the Guardian, Rabu (25/11).

Kendati demikian, sertifikat tersebut tidak diwajibkan. Namun, hanya berupa anjuran dari pihak yang berwenang sejak sekitar satu dekade yang lalu.

Kbibech juga menjelaskan bahwa CFCM tidak langsung menarik izin para imam dari khotbah karena hal itu akan membuat pengurus masjid kesulitan mencari imam pengganti.

"Waktu untuk bertindak telah datang. Muslim Prancis akan memainkan bagian mereka," kata Kbibech.

Dia menegaskan bahwa mereka yang mengaku Muslim namun melakukan tindakan kekerasan tidak akan mendapatkan dukungan dari Muslim Prancis. Selain itu dia juga akan menjadikan CFCM sebagai Dewan agama yang menggunakan argumen teologi untuk mengalahkan setiap argumen yang digunakan oleh organisasi teroris dan ekstremis untuk merekrut pemuda Muslim.

Sementara Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve menyatakan bahwa pemerintah bersedia untuk melakukan segala sesuatu demi menghentikan pengkhotbah yang menyebarkan pesan kebencian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement