REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Antusiasme para penghafal Quran mengikuti wisuda akbar begitu tinggi. Anak-anak, remaja, dan orang tua datang untuk mengikuti ujian hafalan Alquran.
Pembina PPPA Darul Quran, Ustaz Yusuf Mansur mengatakan, fenomena ini karena Alquran yang menggerakkan mereka. Sekarang ini sepertinya tidak ada orang tua, kecuali yang memang benar-benar jauh dari agama, yang tidak ingin anaknya jadi penghafal Alquran.
"Saya perhatikan kondisinya seperti itu. Gerakan tahfiz Alquran alhamdulillah sekarang menjamur. Kita lihat saja di sekolah-sekolah Islam. Kalau tidak ada program tahfiznya rasanya tidak enak," kata dia.
Menurut Ustaz, Perkembangan gerakan menghafal Alquran ini sudah sangat luar biasa. Gerakan ini berjalan secara otomatis. Keikhlasan yang tinggi tampak terlihat dari para peserta. "Mereka nggak ingin ijazah, nggak ingin sertifikat. Mereka hanya ingin diuji, itu saja," kata dia.
Ustaz mengatakan, wisuda akbar tahun ini serentak digelar di lima kota di Indonesia. Hal ini untuk efisiensi agar tidak semua jamaah datang ke Jakarta. Sekarang mungkin serentak di lima kota, ke depan akan serentak di seluruh negara. Ini cita-cita kita. Wisuda Akbar di Hong Kong sudah dilakukan Ahad (15/11). Di Hong Kong luar biasa, sudah ada kawan kita di sana yang setoran hafalan 30 juz.
"Sekjen Liga Tahfiz Internasional Syekh Ali Bas- far juga sangat bersemangat untuk datang. Kita akan siarkan live di televisi nasional dan saya akan sapa seluruh peserta Wisuda Akbar di berbagai kota," kata dia.