Jumat 20 Nov 2015 10:56 WIB
Serangan Teror Paris

'Indonesia Bukan Negara Subur untuk Radikalisme'

Rep: c16/ Red: Agung Sasongko
Azyumardi Azra
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Azyumardi Azra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada pendapat menyebut serangan teror Paris akan merembet ke Indonesia. Pendapat itu dinilai Cendekiawan Muslim, Azyumardi Azra tidak benar.

Menurutnya, gerakan terorisme sulit berkembang di Indonesia. "Indonesia bukanlah negara yang subur untuk tumbuhnya bentuk-bentuk gerakan radikalisme," ujar Azra, Kamis (19/11).

Menurut pengamatan Azra, sel-sel jaringan teroris di Indonesia saat ini relatif sudah mengalami kelumpuhan. Buktinya, dari jutaan umat Islam di Indonesia, hanya sekitar 384 orang Indonesia saja yang pernah bergabung dengan kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Angka tersebut menunjukkan persentase jumlah penduduk Indonesia yang tertarik dengan gerakan model ISIS sangat kecil sekali. Sementara di Eropa, seperti Inggris yang jumlah umat Islamnya lebih sedikit dibandingkan dengan Indoesia, lebih dari 1.000 warga Inggris dinyatakan telah bergabung dengan ISIS.

Menurut Azra, Indonesia memiliki daya tahan untuk menolak terorisme. "Kalaupun ada pun yang ikut ISIS itu adalah pemain lama," ujar Azra.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement