Jumat 20 Nov 2015 08:00 WIB

Syukuri Hari Santri, Para Kiai Depok Gelar Tabligh Akbar

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Indah Wulandari
Sejumlah santri membawa foto-foto tokoh alim ulama NU (Nahdlatul Ulama) saat mengikuti kirab santri dalam rangka Hari Santri Nasional di Kota Temanggung, Jateng, Kamis (22/10).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Sejumlah santri membawa foto-foto tokoh alim ulama NU (Nahdlatul Ulama) saat mengikuti kirab santri dalam rangka Hari Santri Nasional di Kota Temanggung, Jateng, Kamis (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Kalangan pesantren di Kota Depok, Jawa Barat mensyukuri penetapan  Hari Santri Nasional dengan menggelar Tabligh Akbar.

“Dalam sejarah santri memiliki peran yang vital dalam perjuangan mengawal kemerdekaan. Mulai saat ini, santri harus menunjukkan jati dirinya dan bisa terus berkiprah untuk bangsa dan NKRI. Coba lihat, Gus Dur kan juga santri tapi juga Presiden RI,"ujar pengasuh Pondok Pesantrem Qotrunnada KH Burhanuddin Marzuki di hadapan ribuan santri dan pimpinan pesantren, Cipayung, Depok, Kamis (19/11).

      

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Depok Ustaz Raden Salamun Adiningrat mengungkapkan, kaum santri  harus sadar bahwa  peran mereka dinanti masyarakat Indonesia. Pasalnya, mereka menjadi inspirasi dan  selama ini dikenal dengan tafaqquh fid din (mendalami agama Islam).

"Dengan karakter yang dimiliki, santri harus turut serta dalam  pembangunan Indonesia. Saat ini, tidak ada batasan lagi bagi santri dalam berkiprah, berkhidmat untuk negara dan masyarakat,"harapnya.

    

Ketua PP Lembaga Dakwah NU KH Manarul Hidayat mengungkapkan bahwa resolusi jihad memiliki peran yang sangat penting dalam masa kemerdekaan RI. Pasalnya, para santri dan kiai turut serta berjuang merebut kemerdekaan RI dari tangan penjajah dengan berjihad.

"Hanya dengan Aswaja (ahlussunah wal jamaah) dan Islam rahmatan lil alamin, NKRI tetap utuh. Santri punya peran dan saatnya ngisi pembangunan bangsa,"harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement