REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Acara Islamic Book Fair (IBF) 2016 Amalia Safitri akan menyiapkan sejumlah agenda praacara guna mengkampanyekan gelaran tersebut. Di antaranya, panitia akan mengunjungi 15 institusi pendidikan Islam seperti kampus, pondok pesantren, dan sekolah.
Amalia menargetkan dapat menjaring 200 hingga 300 peserta dalam setiap kunjungan. "Mudah-mudahan dengan kampanye ini bisa meningkatkan awareness masyarakat untuk hadir di IBF 2016," katanya, Kamis (19/11).
IBF 2016 juga akan menghibur pengunjung dan mengakrabkan pembaca dengan penulis lewat berbagai kegiatan seperti bedah buku, penandatanganan buku, dan lomba-lomba. Totalnya, terdapat 150 mata acara yang bisa dinikmati pengunjung.
Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta Afrizal Sinaro mengakui IBF dikunjungi oleh beragam elemen masyarakat mulai dari individu, kalangan pesantren, ibu-ibu pengajian, eksekutif, hingga tokoh. Afrizal menyadari IBF telah menjadi milik umat Islam.
Ia mengatakan, pihaknya selalu melakukan evaluasi untuk memperbaiki kekurangan dari penyelenggaraan sebelumnya. Hal itu untuk meningkatkan kenyamanan utamanya para pengunjung pameran.
Afrizal menilai minat dan keinginan masyarakat untuk mencari buku Islam terbaik cukup besar. Meski ada pendapat yang menyatakan minat baca masyarakat masih rendah, ia berpendapat sebaliknya. "Saya pikir masyarakat masyarakat masih memiliki minat tinggi. Pengunjung yang datang ke IBF benar-benar ingin membeli buku," katanya.
Hal itu, kata Afrizal, terbukti dengan pembelian dan omzet yang tetap meningkat. Pihak penyelenggara dan peserta pameran pun bersepakat memanjakan pengunjung dengan memberikan hujan diskon. Ia menjamin, akan ada banyak potongan harga yang tidak bisa ditemukan di toko-toko buku. "Ada diskon buku 30 persen hingga 40 persen. Malah, di hari-hari terakhir biasanya akan diberikan diskon 50 persen," katanya.