REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Jelang Muktamar XV Persatuan Islam (Persis) pada 21-23 November 2015 mendatang, agenda pembahasan jihad bakal menjadi topik utama.
"Kelanjutan program kerja jihad mulai dari bidang pendidikan sampai politik akan kita bahas," ujar Ketua Umum PP Persis Maman Abdurrahman saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (19/11).
Maman menjelaskan, program kerja jihad Persis dalam bidang pendidikan akan membicarakan soal pendirian universitas. Menurut Maman, rencana ini sebenarnya sudah dimulai sejak 2012 lalu, namun masih terkendala dalam hal perizinannya.
Persis sebelumnya sudah mendirikan sekolah-sekolah mulai dari pendidikan anak usia dini hingga sekolah tinggi. Sementara, pendidikan tinggi belum sampai pada level universitas, baru level sekolah tinggi saja.
"Mudah-mudahan sebelum akhir tahun izinnya sudah keluar," ujar Maman.
Dalam program kerja dalam bidang dakwah, Maman memaparkan, Persis akan melakukan penguatan-penguatan dakwah di seluruh Indonesia. Penguatan dakwah ini akan dilakukan dengan cara mengutus para mubaligh Persis ke seluruh Indonesia.
Sampai saat ini pengutusan mubaligh baru menyentuh 17 wilayah di Indonesia yang sudah terdapat tempat-tempat dakwah Persis.
Dalam bidang ekonomi, Persis juga akan mencoba mengoptimalkan pemanfaatan tanah wakaf di daerah-daerah. Bukan hanya untuk sekolah atau pesantren tetapi juga untuk pengembangan ekonomi umat seperti perdagangan atau pertanian.
Sementara, dalam bidang sosial, Persis akan mengupayakan program-program yang dapat membangun dan meningkatkan hubungan persahabatan keummatan diantara kelompok-kelompok yang ada dimasyarakat.
Terakhir, program kerja jihad dalam bidang politik, Persis akan mendukung gerakan-gerakan politik dengan visi misi Persis. Secara garis besar, Maman menegaskan, gerakan Persis kedepan harus tetap membangun NKRI yang islami.