REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang Prof Dr Mujia Rahardja ingin menggeser posisi Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, sebagai pusat studi keislaman dunia.
"Konflik yang berkepanjangan di wilayah Timur Tengah sangat memungkinkan dan terbuka lebar pusat studi keislaman tersebut bakal bergeser ke Indonesia, bahkan ke UIN Maliki di Malang," kata Prof Mujia Rahardjo di Malang, Jawa Timur, Kamis. (19/11)
Oleh karena itu, pihaknya akan terus berjuang dan berupaya untuk bisa menjadi perguruan tinggi Islam bertaraf internasional pertama di Tanah Air, sebab dari sekitar 700 perguruan tinggi Islam belum ada yang menginternasional.
Ia mengemukakan UIN Maliki menargetkan bisa menampung mahasiswa dari 50 hingga 60 negara. Itu dilakukan sebagai tahap awal pemenuhan syarat pengakuan dunia pendidikan tinggi internasional.
"Yang pasti, mulai 2016 kami akan berupaya menginternasionalisasi UIN Maliki untuk mewujudkan keinginan kami sebagai pusat studi Keislaman sekaligus sebagai kiblat Islam dunia," ujarnya.
Strategi untuk menginternasionalisasikan UIN tersebut, kata Mujia, di antaranya dengan meningkatkan kerja sama internasional, kerja sama dengan perguruan tinggi asing atau university to university (U to U) dan pendekatan personal (person to person).
Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga akan memanfaatkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang tersebar di belahan dunia, tetap akan bertopang pada bantuan Kementerian Agama (Kemenag), serta banyaknya mahasiswa asing di Malang juga sebagai iklan gratis untuk menyuarakan Islam moderat yang damai.
Jika mahasiswa asing yang telah lulus menempuh pedidikan tingginya di Malang, terutama di UIN Maliki, kata Mujia, bisa mengimplementasikan ilmu yang didapat dan menjadi tokoh Islam moderat di negaranya, pamor Malang sebagai kota pendidikan Islam dunia bisa terangkat, bahkan sebagai kiblat Islam dunia pun akan terwujud.
"Kita akan rebut posisi perguruan tinggi Islam sekaligus kiblat Islam dunia dari Al-Azhar Kairo ini. Meski tidak mudah, kami akan terus berjuang utnuk mewujudkannya. Kami akan memanfaatkan setiap momen internasional di Malang dan Indonesia pada umumnya untuk mengenalkan UIN Maliki ini," katanya.