Rabu 18 Nov 2015 15:55 WIB

Ini Kisah Pembentukan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu Din Syamsuddin (keempat kiri) bersama dengan jajaran pengurus lainnya membacakan janji pada acara Peresmian dan Pelantikan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu di Jakarta, Rabu (18/11).
Foto: Republika/Darmawan
Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu Din Syamsuddin (keempat kiri) bersama dengan jajaran pengurus lainnya membacakan janji pada acara Peresmian dan Pelantikan Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu di Jakarta, Rabu (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jakarta Selatan telah mengukuhkan sekaligus melantik personalia Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Pondok Labu. Mantan Ketua PP Muhammadiyah dua periode Din Syamsuddin terpilih menjadi Ketua Ranting tersebut. 

Kepengurusan PRM Pondok Labu dirancang menjadi pionir geliat Muhammadiyah di Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Ini karena belum ada kepengurusan Muhammadiyah tingkat cabang di wilayah tersebut.  "Kita mulai dari ranting dulu," ujar Din dalam sambutannya usai dilantik, Rabu (18/11). 

Muhammadiyah sebenarnya bukan wajah baru di Pondok Labu. Lewat organisasi otonom Aisyiyah, kaum perempuan Muhammadiyah sudah lebih dulu menggemakan syiar dan dakwah di lingkungan masyarakat setempat. 

Berdiri pada 1994, Aisyiyah Pondok Labu berkembang pesat. Berselang sebelas tahun dari pendiriannya, Aisyiyah Pondok Labu berhasil mendirikan gedung yang menjadi sekretariat sekaligus pusat kegiatan amal usaha seperti Taman Kanak-kanak (TK), santunan anak yatim, pelayanan kesehatan, dan kegiatan keagamaan. (Baca Juga: Ranting Muhammadiyah Pondok Labu Ingin Bangun Amal Usaha Berkualitas).

Baru pada 2012, tercetus pemikiran untuk mendirikan ranting Muhammadiyah di Pondok Labu. Setelah melalui proses persiapan, tokoh dan warga Pondok Labu menyepakati 13 formatur PRM Pondok Labu di kediaman Din pada 25 Oktober 2015. 

Proses pelantikan berjalan sederhana namun penuh khidmat dan kehangatan. Prosesi itu digelar tepat di pelataran jalan depan Masjid Al Bay'ah Pondok Labu. Lokasi itu dipilih karena dekat dengan tempat pendirian Aisyiyah Pondok Labu belasan tahun silam. Masjid itu juga akan menjadi sekretariat PRM Pondok Labu ke depan. 

Din mengaku, tak ada rasa segan untuk turun menjadi motor gerakan Muhammadiyah dari level paling bawah. Menurutnya, justru ranting adalah lini organisasi paling penting karena berinteraksi langsung dengan jamaah. Dengan langkah turun ke ranting, ia juga berupaya menghayati teladan dari tokoh-tokoh Muhammadiyah terdahulu. "Di Muhammadiyah, jabatan itu hanya sarana berkhidmat untuk masyarakat. Maka, baik di ranting, di pusat, di mana saja itu sama saja," ujarnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement