REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Ying Yai Sheng Lan karya Ma Huan, sang juru tulis dan penerjemah Laksamana Muslim Cheng Ho, disebutkan mata uang Samudera Pasai adalah dinar emas dengan kadar 70 persen dan mata uang keueh dari timah (1 dinar = 1.600 keueh). Pasai telah mencetak dinar pertamanya pada masa Sultan Muhammad (1297-1326) dengan satuan emas yang sepadan dengan 40 grains atau 2,6 gram.
Dirham ini tetap berlaku sampai bala tentara Nippon mendarat di Seulilmeum, Aceh Besar pada 1942. Sampai hari ini pun, di Sumatra Barat masih dijumpai pemakaian satuan mas (1 mas = 2,5 gram) sebagai unit jual beli, terutama untuk tanah.
Advertisement