Rabu 11 Nov 2015 06:26 WIB

Seperti Apa Praktik Intelijen Pasukan Muslim di Zaman Nabi?

Makam Syuhada perang Uhud di luar kota Madinah
Foto:

Sebelum hari 'H' Perang Uhud, Muhammad menerima informasi dari prajuritnya di Makkah, Abbas, tentang persiapan kaum Quraisy yang hendak menggempur Madinah. Beliau pun mengutus Anas dan Mu'nis untuk mengawasi pergerakan musuh.

Begitu pula saat Perang Ahzab, sebelumnya Muhammad menerima informasi melalui sumber intelijennya. Beliau kemudian menyetujui penggalian parit demi melindungi Madinah. 

Selama pengepungan, beliau menggunakan kecerdasannya dalam memaksimalkan perlindungan. Beliau pun berhasil memecah belah pasukan musuh selama pertempuran. Sehingga membuat salah satu anggota sekutu musuh mau berdamai dengan kaum Muslim. 

Beberapa waktu sebelum wafat, beliau menunjuk Usamah ibn Zaid sebagai panglima yang membawahi 30 ribu bala tentara untuk menyerang Byzantium. 

Beliau menginstruksikan khusus kepada para panglima agar terlebih dulu mengutus mata-mata sebelum bergerak menghadapi musuh. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement