Jumat 06 Nov 2015 14:19 WIB

Pendirian UII Harus Didukung Sistem Belajar dengan Tiga Bahasa

Rep: c35/ Red: Andi Nur Aminah
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, salah satu Fakultas yang ada di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, salah satu Fakultas yang ada di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, KH Anwar Abbas menyatakan rencana pemerintah untuk mendirikan Universitas Islam Internasionalpatut didukung. Dia mengatakan, Muhammadiyah menyambut baik rencana itu dan ingin kampus itu nantinya  menjadikan Indonesia sebagai pusat peradaban Islam dunia.

Salah satu langkah yang patut dipertimbangkan adalah Indonesia perlu menarik kembali potensi sumber daya manusia yang berserakan di seluruh dunia untuk membangun Indonesia melalui UII tersebut.

Tidak hanya itu, dia berharap agar nantinya perkuliahan di UII diselenggarakan dengan standar kelas internasional. Yaitu dengan sistem belajar mengajarnya minimal menggunakan tiga bahasa, yakni bahasa Indonesia, bahasa Arab dan bahasa Inggris.

Sehingga nantinya mahasiswa yang ingin belajar di sana harus diseleksi dengan ketat dan memiliki keahlian tiga bahasa tersebut. Dia yakin bahwa potensi dosen pengajar di Indonesia sudah banyak yang bisa memenuhi harapannya tersebut.

Dia mengakui bahwa nilai-nilai ajaran Islam lebih tampak pada wajah kehidupan di negara-negara Barat. Sehingga menurut dia untuk dapat mewujudkan cita-cita Indonesia sebagai pusat peradaban Islam dunia,potensi-potensi ilmuwan luar biasa yang berserakan di berbagai negara di dunia perlu ditarik untuk mengajar di UII.

Dengan begitu maka mereka diharapkan dapat menularkan nilai-nilai ajaran Islam yang telah lama diterapkan di negara-negara Barat ke Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement