Kamis 05 Nov 2015 16:25 WIB

Menag Dorong Penguatan Pendidikan Keagamaan di Perbatasan

Warga di daerah perbatasan Kalimantan Barat dengan Serawak, Malaysia.
Foto: ANTARA FOTO
Warga di daerah perbatasan Kalimantan Barat dengan Serawak, Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mendorong agar daerah perbatasan memiliki lembaga pendidikan agama dan keagamaan di perbatasan yang semakin kuat. Karena wilayah ini menjadi etalase terluar Indonesia.

"Di perbatasan ini sebenarnya titik eksistensi kita dan ini harus terlihat," kata Menag Lukman saat membuka seminar bertema "Pendidikan Agama dan Keagamaan di Wilayah Perbatasan Negara" di Jakarta, Kamis (5/11).

Menurut Lukman, etalase terluar itu harus mencerminkan Indonesia. Untuk itu, daerah terluar itu sudah semestinya memiliki unsur-unsur yang mewakili Indonesia pada umumnya, termasuk nilai-nilai keagamaan Tanah Air.

Lukman mengatakan, dengan penguatan lembaga pendidikan agama dan keagamaan, nilai agama bisa terjaga. Secara langsung atau tidak eksistensi Indonesia juga bisa tetap terjaga.

Penguatan lembaga pendidikan model ini, Lukman mengatakan, seperti dengan penguatan sarana prasarana. Selain itu, perlu peningkatan jumlah dan kemampuan sumber daya manusia guru dan tenaga kependidikan.

Menag juga mengajak kerja sama yang bersinergi di antara kementerian dan lembaga negara. "Tidak elok jika kita punya lembaga agama dan keagamaan tapi tidak ada listrik, jalan kurang, tidak ada sinyal seluler," ujarnya.

Karena itu, sinergitas koordinasi antarinstansi menjadi sesuatu yang niscaya. Menurutnya, sinergitas perlu karena beberapa kementerian dan lembaga juga memiliki program-program di perbatasan. Lebih lanjut dia mengatakan penguatan lembaga pendidikan agama dan keagamaan harus melibatkan masyarakat.

"Apapun yang kita lakukan untuk penguatan, tidak ada pilihan selain juga melibatkan masyarakat," kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement