REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1437 Hijriyah bukanlah sekadar kegiatan seremonial semata, tetapi untuk menggali hikmah yang terkandung di dalamnya, sebagai makna strategis bagi kehidupan umat Islam, termasuk prajurit.
"Hijrah berhubungan erat dengan loyalitas dan kecintaan sebagai manifestasi yang paling penting dalam kehidupan prajurit," kata Pangdam I/BB Mayjen TNI Lodewyk Pusung dalam Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1437 Hijriyah di Masjid At Taqwa Makodam di Medan, Rabu (4/11).
Dalam sambutannya yang dibacakan Kabintaldam Kolonel CAJ Muftil Umam, Pangdam mengatakan, makna hijrah tersebut penting karena menyangkut ketepatan sikap prajurit dalam memberikan rasa kesetiaan dan pembelaan terhadap tetap tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Disamping itu, juga menyangkut ketepatan prajurit dalam memutus hubungan atau ikatan hati dengan perilaku yang bertentangan dengan norma-norma hukum yang berlaku." katanya.
Pangdam menyebutkan, salah satu contoh, prajurit yang cinta terhadap narkoba, dengan hijrah akan memutus ketergantungan dengan narkoba dan tidak lagi menggunakan atau mengedarkan narkoba. Semangat hijrah adalah semangat penegasan loyalitas, kesetiaan dan keimanan yang berujung pada yang lebih baik atas ridha Allah SWT.
Itu sesuai tema kegiatan yaitu menjadikan peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 437 Hijriah/2015 Masehi sebagai momentum peringatan mental prajurit TNI dalam pelaksanaan tugas pokok TNI menjaga keutuhan NKRI.
"Sehubungan dengan tema pada peringatan Tahun Baru Islam adalah menjaga konsistensi nilai-nilai moral dalam kehidupan prajurit, penegasan atas kecintaan dan kesetiaan serta ketaatan dengan peningkatan etos kerja dalam mendukung pelaksanaan tugas pokok," kata Pangdam.
Pangdam juga mengajak seluruh prajurit dan PNS untuk menjadikan peringatan Tahun Baru Islam 1437 Hijriyah itu sebagai momentum untuk mengintrospeksi diri agar bisa lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Peringatan Tahun Baru Islam itu diisi tausiah Al Ustadz H Irwanto Al Arrasyid yang mengajak prajurit untuk memaknai tahun bartu Islam menjadi momentum perubahan yang lebih baik menuju keikhlasan, kesabaran, kejujuran, dan kerja keras.