Selasa 03 Nov 2015 02:01 WIB

Indonesia Sebagai Opsi Studi Islam Internasional

Rep: Amri Amrullah/ Red: Hazliansyah
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Islam berpaham moderat, menjadi kelebihan dalam pilihan studi Islam di dunia internasional.

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin menilai sudah saatnya umat Islam Indonesia memberi sumbangsih model pengembangan peradaban Islam melalui jalan yang lebih moderat.

"Kita menawarkan diri bagi dunia, bahwa jika ingin mendalami ajaran islam, Indonesia sebagai opsi atau pilihan,” ujarnya, Senin (2/11).

Dengan menjadikan Indonesia sebagai opsi mempelajari Islam moderat, setidaknya Indonesia membutuhkan sebuah perguruan tinggi (PT) yang berskala dunia. Hal ini penting untuk menyebarluarkan nilai-nilai keislaman sekaligus keindonesiaan agar lebih efektif.

Pihaknya mengakui gagasan telah lama disampaikan oleh sebagian besar cendikiawan dan tokoh muslim Indonesia. Namun Menag menekankan akan mewujudkan gagasan menghadirkan PT Islam Internasional tersebut dengan melibatkan beragai pihak.

"Kita akan membuat Universitas berskala dunia, lebih pada research university, karena post graduate," tambahnya.

Karena dari PT Islam Internasional tidak hanya status universitas semata, namun juga pusat keilmuaan, keislaman dan peradaban yang mencerminkan ke-Indonesiaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement