Ahad 01 Nov 2015 06:18 WIB

Ingin Pelajari Teori Konspirasi, Abdallah Seymour Temui Kebenaran di Islam

Rep: C25/ Red: Angga Indrawan
Mualaf (ilustrasi)
Foto: Wordpress.com
Mualaf (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Merenungkan apa yang terjadi di sekelilingnya membuat Abdallah Seymour mempertanyakan apa yang terjadi dalam politik, media dan peristiwa terkini. Berniat mencari kebenaran, ia malah terinspirasi oleh siklus pertanyaan dan jawaban, yang mengarahkannya ke kebenaran-kebenaran lain.

Dilansir On Islam, Sabtu (31/10), saat berada di bangku kuliah jurusan Bisnis Internasional, sesekali ia menjalani profesi sebagai DJ. Tertarik dengan yang sedang terjadi di dunia, ia tidak lantas percaya pada apa yang media katakan, dan malah tertarik pada teori konspirasi.

Terutama setelah 11 September, ia benar-benar terpesona dengan apa yang sebenarnya terjadi, termasuk respons pemerintah dan media. Mulai sejak itu ia menjadi rajin mempertanyakan tentang kebenaran dari apa yang terjadi di sekelilingnya.

Ia bertemu dengan seorang Muslim yang memberikan sebuah selebaran tentang Islam. "Saya tidak bisa menyangkalnya. Saya percaya itu," kata Seymour.

Suatu malam, ia terlibat percakapan tentang kematian dan berpikir kalau ia akan mati muda, yang membuatnya merasa akan mati muda. Lalu, ia merasa akan lebih baik kalau ia menjadi Muslim sebelum mati, dan akhirnya ia mengucapkan dua kalimat syahadar pada malam itu.

Saat itu ia memang belum banyak mengetahui tentang Islam, kecuali percaya bahwa Tuhan itu satu dan Muhammad adalah utusannya. "Saya percaya, jadi aku mengucapkan syahadat," ujar Seymour.

Untuk mencari tahu tentang Islam, ia akhirnya menemui beberapa orang Muslim baru di lingkungan kerjanya, yang membuatnya nyaman karena tahu ada orang lain yang juga baru memeluk Islam. "Jadi itu adalah berkat yang nyata, dan menghabiskan waktu dengan mereka membuat saya belajar lebih banyak tentang Islam," kata Seymour.

Seymour sadar menjadi Muslim bukanlah sebuah akhir, melainkan sebuah langkah awal. Namun, ia menekankan kepada siapa saja yang hendak masuk Islam bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Jadi, bagi siapa saja yang benar-benar berpikir tentang Islam, saya sarankan ikuti kata hatimu. Tulus. Dan selama Anda melakukannya, Anda tidak perlu khawatir. Itu akan menuntun Anda kepada Islam," kata Seymour. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement