REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti mengatakan, saat ini jilbab tak lagi hanya menjadi sebuah perilaku beragama muslimah tetapi hanya sekedar mode. Sekarang ini jilbab lebih menonjol sebagai gaya hidup terutama di kalangan masyarakat kelas menengah.
"Aspek yang lebih ditonjolkan adalah mode, dan kurang menekankan aspek akhlak," ujar dia kepada ROL, Jumat (30/10).
Menurutnya, ini menjadi salah satu sebab terjadinya paradoks antara akhlak normatif dengan akhlak publik. Artinya dalam kehidupan beragama masih ada nilai-nilai yang lebih penting diperhatikan.
Padahal dalam berjilbab, kejujuran, ketertiban, kesantunan, tanggung jawab sosial, profesionalisme dan akhlak publik lainnya harus menjadi perhatian. Tetapi itu semua menjadi tidak penting karena hanya dianggap sebuah mode saja.