REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada Sabtu kemarin, Andi bersyahadat dengan dibimbing Mualaf Center Indonesia. Kepada MCI, Andi mengaku akhlak dan cara agama yang dipeluknya sebelum Islam justru tak memuliakan Tuhan semesta alam.
"Mereka mau menerima syari’at yang Allah turunkan dalam kitab Taurat atau disampaikan Rasul-Nya pada waktu itu jika syari’at tersebut tidak bertentangan dengan hawa nafsu mereka," kata Andi seperti dilansir akun facebook MCI, Selasa (27/10).
Andi menuturkan, jika syari’at tersebut menurut pandangan mereka jika diterapkan dapat menghalangi kepentingan duniawi, kepentingan hawa nafsu, dan syahwat mereka, atau tidak bisa diterima oleh akal logika mereka yang sempit, maka mereka tidak mau beriman dan mengamalkan syari’at Allah.
Sehari sebelumnya, Friska Imelda Simbolon bersyahadat. Prosesi syadahat dibimbing ko Hanny Kristianto, Nanda Putri (Pembina Mualaf & Guru Ngaji), dan bunda Sri Tarmizi (Pembina Mualaf & Guru Ngaji)
"Alhamdulillah kemauannya mempelajari kebenaran kitab-kitab suci justru telah membukakan bahwa sesungguhnya hanya Alqur'an satu-satunya kitab suci yang masih murni dan terbukti kebenarannya. Kebenaran suatu agama tidak terletak pada penganutnya tetapi pada kemurnian dan kebenaran kitab sucinya," kata Hanny.