Senin 26 Oct 2015 14:04 WIB

Gebrakan Wisata Halal, Aplikasi Halal sampai Resor Syariah

Rep: c38/ Red: Damanhuri Zuhri
Wisata Halal.  Suasana restoran 'Caravasar de Qurtuba' yang berada di dekat masjid di Cordoba, Spanyol. Restoran ini adalah satu-satunya yang telah mendapatkan sertifikat halal di Spanyol.
Foto: EPA/Rafa Alcaide
Wisata Halal. Suasana restoran 'Caravasar de Qurtuba' yang berada di dekat masjid di Cordoba, Spanyol. Restoran ini adalah satu-satunya yang telah mendapatkan sertifikat halal di Spanyol.

REPUBLIKA.CO.ID, ABU DHABI -- Menawarkan kenyamanan bagi wisatawan Muslim, sejumlah resort di sepanjang pantai selatan Turki memiliki pantai privat dan kolam renang untuk perempuan. Para pelaku industri wisata syariah lain menciptakan aplikasi yang memudahkan wisatawan Muslim.

“Halal Booking telah melayani 43 ribu pelanggan dari 75 negara,” kata pengelola situs, Elnur Seyidli, dilansir dari Muslim Village, Senin (26/10). Situs tersebut biasa melayani permintaan untuk menemukan hotel bebas alkohol dan makanan halal.

Ada lagi, Halal Germs adalah sebuah aplikasi yang manyajikan daftar daging halal di London dan Dubai. Pendiri aplikasi ini, Zohra Khaku, mengatakan, aplikasinya mendapatkan keuntungan dari biaya tahunan yang dibayarkan tiap-tiap restoran.

Sebuah aplikasi lain yang masuk ke industri halal adalah aplikasi Irhal, yang dikembangkan Irfan Ahmad. Aplikasi ini menyuguhkan daftar jalan-jalan, tempat belanja, masjid, dan restoran halal. Aplikasi tersedia dalam bahasa Inggris dan Arab, serta dilengkapi kompas untuk membantu Muslim menemukan arah kiblat.

Menurut Ahmad, aplikasinya didownload lebih dari 25 ribu kali. Irhal melingkupi 90 kota di seluruh dunia, mulai dari Amsterdam dan Athena, sampai ke Beijing dan Bangkok. Tak terkecuali beberapa kota di US, seperti Los Angeles, Chicago, Houston, New York, dan Washington DC.

Gagasan membuat situs ini dipicu perjuangannya menemukan makanan halal di Eropa. Ia juga tidak tahu kapan waktu matahari terbit dan tenggelam, padahal itu memengaruhi waktu shalat.

Ahmad kemudian mencari investasi sekitar satu juta dolar untuk mengembangkan aplikasi itu. “Sama seperti start up manapun, salah satu tantangan terbesar terletak pada pendanaan,” kata dia.

Di ranah lain, Roberto Silva dari Florida Reality Investments mengatakan, perusahaannya memodifikasi sekitar 50 unit properti dengan beberapa perubahan. Mereka memberi tirai di kolam renang untuk memberi kenyamanan para wisatawan Muslim yang sering berwisata bersama keluarga besar mereka.

Sebuah resort di pantai selatan Turki bahkan membangun struktur di laut untuk mencegah orang-orang di atas kapal dari penglihatan sekilas. Meski, sejalan dengan fasilitas, kocek yang harus dikeluarkan ke tempat-tempat ini juga tidak murah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement