Senin 26 Oct 2015 07:06 WIB

Idris Ingin Jadikan Kota Depok Unggul, Nyaman dan Religius

Wakil Walikota Depok dan Calon Walikota Depok 2015-2020 KH Dr Idris Abdul Shomad MA menghandiri acara silaturahim dengan para ulama di kediaman tokoh masyarakat Depok, Dr Sutrisno Muslimin MSi di kawasan Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (24/10) malam.
Foto: Irwan Kelana/Republika
Wakil Walikota Depok dan Calon Walikota Depok 2015-2020 KH Dr Idris Abdul Shomad MA menghandiri acara silaturahim dengan para ulama di kediaman tokoh masyarakat Depok, Dr Sutrisno Muslimin MSi di kawasan Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (24/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK – Wakil Walikota Depok yang juga calon walikota Depok 2015-2020 KH Dr Idris Abdul Shomad  MA mengatakan pihaknya mempunyai visi menjadikan Kota Depok sebagai kota yang unggul, nyaman dan religius.

“Selama ini visi Kota Depok adalah unggul dan nyaman. Kami ingin menambahkan visi  religius, sehingga menjadi kota unggul, nyaman dan religius,” kata Idris Abdul Shomad saat bersilaturahim dengan para ulama di Beji, Depok, Jawa Barat,  Sabtu (24/10).

Silaturahim tersebut digagas oleh tokoh masyarakat Depok, Dr Sutrisno Muslimin MSi yang sekaligus menjadi tuan rumah acara tersebut.

Idris mengemukakan alasan mengapa perlu menambahkan visi religius tersebut. “Bagaimanapun agama tidak bisa dilepaskan dari kehidupan kebangsaan dan kenegaraan kita,” tuturnya.

Alumnus Pondok Modern Gontor  itu mengemukakan visi religius  ada unsur pendidikan dalam arti seluas-luasnya, baik formal maupun nonformal. Salah satunya adalah pendidikan agama di dalam keluarga.

 

“Benteng untuk mencegah terjadinya  penyimpangan moral, tawuran remaja, prostitusi dan perjudian, semuanya bertumpu pada ketahanan keluarga, tidak hanya dari pendidikan agama  di sekolah, walaupun hal itu memang penting,” tutur peraih gelar doktor dari Fakultas Syari’ah jurusan Tsaqofah Islamiyyah Universitas Imam Muhammad Ibn Saud, Ryadh,  Arab Saudi.

Idris menambahkan, dalam berbagai diskusi yang dia lakukan dengan remaja yang terlibat kenakalan, hampir rata-rata berlatar belakang keluarga bermasalah (broken home). “Karena itu, penting sekali memperkuat ketahanan keluarga, terutama dengan memperkuat unsure religiusitas di dalamnya,” papar KH Dr Idris Abdul Shomad MA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement