Ahad 25 Oct 2015 21:39 WIB

Pentingkah Kita Memberikan Nasihat?

Rep: Nashih Nasrullah/ Red: Agung Sasongko
Memberi nasihat dapat memantapkan persaudaraan di antara umat Islam
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Memberi nasihat dapat memantapkan persaudaraan di antara umat Islam

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dalam surah al-Ashr (103) ayat 3 ditegaskan bahwa berwasiat kepada sesama merupakan cara agar terhindar dari golongan orang-orang yang merugi. Al-Khuthabi memastikan hampir tak ada kata yang tepat untuk mengungkapkan sebuah pesan, kritik, ataupun masukan, selain dengan nasihat.

Karenanya, apabila merujuk kepada sejumlah referensi kamus Arab, kata nasihat adalah lafal bahasa Arab yang diadopsi ke dalam bahasa Indonesia. Temuan al-Mazuri setidaknya menguatkan fakta tersebut. Menurut dia, ka- ta nasihat berasal dari kata nas ha ha yang berarti bersih atau merajut dengan sebuah benang.

Kata nasihat juga tercantum dalam sebuah hadis riwayat Abu Ruqayyah Tamim bin Aus ad-Daari. Hadis itu menjelaskan bah wa inti agama ada lah na sihat.  Menurut sebagian ulama, kedudukan hadis tentang nasihat sebagai inti agama menempati seper empat dari agama, seperti yang ditegas kan oleh Muhammad bin Aslam ath-Thusi.

Bahkan, Imam an-Nawawi menyebut hadis itu sebagai satu-satunya jalan menggapai maksud agama. Sebab, menurutnya, hakikat tujuan-tujuan agama terangkum dalam empat kategori nasihat. Dalam hadis itu diterangkan ada beberapa kategori peruntukan nasihat.

Pertama, nasihat kepada Allah, berupa taat menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya.  Kedua, nasihat untuk kitab suci Alquran, dengan mengajarkan dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Ketiga, nasihat bagi Rasul-Nya, yakni me ngikuti dan menerapkan sunah yang per nah dicontohkannya.

Keempat, nasihat bagi para pemimpin dan umat Islam secara keseluruhan. Dalam konteks nasihat bagi pemimpin dan umat Islam yang terakhir inilah, tercatat sejumlah karya be ru pa kitab tentang nasihat kepada pemim pin dan rakyat telah ditulis oleh para ulama.

Al-Mawardi pernah menulis kitab bertajuk Nashihat al-Muluk dan Nashihat al-Ikhwan. Kitab yang sama juga pernah disusun Abu Bakar al-Hanbali dengan judul Tajannub al-Fadlihah fi Taqdim an-Nashihat.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement