REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Ribuan warga Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai wilayah di Kabupaten Banyumas, menghadiri acara Ansor dan Banser Bershalawat di Alun-alun Purwokerto, Sabtu (24/10) malam. ''Acara ini kami gelar dalam rangka memperingati resolusi jihad, Hari Santri Nusantara, sekaligus Sumpah Pemuda,'' jelas ketua panitia penyelenggara, Muktamir.
Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Achmad Husein dan Wakil Bupati Budhi Wetiawan, beserta jajaran Forkompinda Kabupaten Banyumas. Dalam acara tersebut, juga digelar pengajian dengan menghadirkan KH Fathurohman, ulama dari Desa Kranggan Kecamatan Pekuncen.
Menurut Muktamir, kegiatan Ansor-Banser Bershalawat digelar dalam rangka berdoa kepada Allah agar seluruh warga Banyumas dan juga masyarakat Indonesia, diberi keselamatan lahir dan batin.
''Shalawat kan artinya selamat. Dengan membaca shalawat, kita berharap agar Allah SWT memberikan keselamatan baik untuk diri sendiri, keluarga, warga Banyumas dan seluruh masyarakat Indonesia. Sekaligus dalam acara ini, warga NU Banyumas dapat saling bersilaturahmi untuk mempererat tali persaudaraan,'' jelasnya.
Kapolres Banyumas AKBP Gidion Aris Setiyawan, dalam kesempatan itu menyebutkan ditetapkannya Hari Santri Nusantara (HSN) pada 22 Oktober lalu, merupakan wujud pengakuan pemerintah terhadap peran santri dalam mempertahankan kemerdekaan RI. ''Ini adalah wujud pengakuan negara kepada santri yang mempunyai peran besar dalam mewujudkan dan mempertahankan NKRI,'' jelasnya.
Dia juga mengajak masyarakat berdoa untuk keselamatan pemerintah pusat, daerah dan khususnya Kabupaten Banyumas dan berharap agar masyarakat tetap solid walaupun tantangan selalu ada di sekitar kita. ''Dalam konteks keamanan, ukurannya bukan hanya banyaknya kasus kejahatan. Tapi banyaknya orang baik yang peduli dengan keamanan di wilayahnya,'' jelasnya.
Bupati Achmad Husein dalam sambutan singkatnya menyampaikan makna shalawat adalah memohon keselamatan. ''Dengan bershalawat, kita akan lebih dekat dengan Nabi Muhammad SAW dan memohon safaat agar mendapat keselamatan dunia-akhirqat,'' katanya.
Husein juga berharap, kalimat shalawat diucapkan dengan sungguh-sungguh oleh warga NU yang hadir. Karena saat ini Bangsa Indonesia sedang menghadapi bencana kekeringan. Khususnya, dengan mengucapkan shalawat Nariyah. ''Dengan bershalawat, kita memohon agar hujan segera turun sehingga masyarakat dapat menanam padi dan tidak kekurangan air,'' jelasnya.