Kamis 22 Oct 2015 20:32 WIB

Menag: Santri Harus Jaga dan Merawat Indonesia

Rep: Maniarti/ Red: Agung Sasongko
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin
Foto: Yasin Habibi/ Republika
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA-- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, deklarasi hari santri bukan hanya sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap kaum santri dan umat Islam atas kontribusi yang besar dalam mewujudkan kemerdekaan Indonesia. Deklarasi Hari Santri dimaksudkan agar para santri menyadari tanggungjawab yang besar bahwa mereka harus ikut menjaga dan merawat Indonesia yang menjunjung tinggi nilai agama, berdaulat, damai berkesajahteraan dan berkeadilan.

"Jadi tentu kita bersyukur bahwa pada akhirnya bapak presiden mengakomodasi aspirasi masyarakat muslim Indonesia khsusunya kalangan santri agar ada hari santri. Dengan deklrasikan hari santri ini maka setiap tahun setiap tanggal 22 Oktober akan ada peringatan hari santri," ujar Lukman saat ditemui usai acara deklarasi hari santri di Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (22/10).

Menurutnya, deklarasi hari santri diharapkan dapat memotivasi dan menginsiprasi kalangan santri agar lebih meneguhkan kontribusi yang selama ini  sudah diperlihatkan oleh pendahulunya ketika merebut kemerdekaan. Jihad yang harus dilakukan oleh para santri saat ini yaitu jihad dalam konteks ikut menyelesaikan persoalan bangsa.

Seperti menghilangkan kebodohan, kemiskinan, memerangi korupsi dan hal lain yang menjadi permasalahan bangsa. Karena itu, hari santri harus memperkokoh semua elemen bangsa.

Ia menghargai pandangan ormas Muhammadiyah yang mengkhawatirkan adanya polarisasi dengan penetapan hari santri.  Kekahwatiran ini harus dimaknai sebagai peringatan agar penetapan hari santri ini tidak membuat bangsa terpecah belah dan terkotak kotak. Sesungguhnya penetapan hari santri dimaksudkan agar bangsa  memiliki cara pandang yang sama bahwa kontribusi santri begitu besar bagi Indonesia.

Ia menambahkan, penetapan hari santri  juga sebagai langkah pemerintah untuk mengangkat harkat martabat kaum santri yang selama ini termajinalkan sebagai kaum terbelakang.Kementerian Agama telah melakukan langkah peningkatan  mutu pendidikan Islam agar santri memiliki daya saing ditengah kompetisi global.

Hari ini Presiden joko Widodo mendeklarasikan hari santri di masjid Istiqlal Jakarta. Acara deklarasi dihadiri oleh Duta besar negara sahabat,Menteri pemuda dan olahraga Imam Nahrawi pimopinan ormas Islam, Ketua MUI, pimpinan pondok pesantren dan madrasah serta ratusan santri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement