Selasa 20 Oct 2015 16:58 WIB

Kirab HSN Tunjukkan Hubungan Santri dengan Masyarakat

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Agung Sasongko
Santri
Foto: Republika/Yasin Habibi
Santri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kirab Hari Santri Nasional (HSN) berupaya menunjukkan hubungan erat santri dengan masyarakat Indonesia. Kirab yang dimulai dari Tugu Pahlawan, Surabaya pada Ahad (18/10) lalu itu akan menyambangi tempat-tempat yang berkaitan dengan perjuangan santri di pantai utara Jawa.

"Santri itu punya kelindan hubungan dengan masyarakat yang sambung-menyambung," ujar Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Slamet Effendy Yusuf kepada ROL, Selasa (20/10).

Kiai Slamet menerangkan, fatwa Rais Akbar NU Hasyim Asy'ari pada 17 September 1945 menunjukkan keterkaitan santri dengan masyarakat. Dalam fatwa tersebut, umat Islam yang berada dalam wilayah safar hukumnya fardhu 'ain untuk ikut berjihad perang melawan penjajah. Sedangkan, untuk muslim di luar wilayah tersebut wajib memberikan logistik dan memberikan doa pada para mujahid.

Fatwa tersebut lantas menjadi landasan resolusi jihad pada 22 Oktober 1945. Resolusi jihad, kata Slamet, kemudian disahkan dalam Kongres Umat Islam di Yogyakarta pada 7 hingga 8 November 1945. "Jadi momen itu tidak hanya milik NU tapi milik semua umat Islam. Oleh karena itu, disebut Hari Santri Nasional bukan Hari Santri NU," ujar Slamet.

Hal itu, kata Kiai Slamet, berupaya digambarkan melalui kirab HSN dengan menghampiri tempat ulama-ulama yang berperan dalam pengambilan keputusan tersebut.

Kirab yang dilakukan oleh Komunitas Santri Nahdliyyin itu menghampiri ulama besar seperti Habib Luthfi bin Yahya di Pekalongan dan lokasi penting perjuangan santri seperti di Cibarusah, Bekasi yang merupakan tempat latihan pasukan Hizbullah. Kirab dijadwalkan tiba di Tugu Proklamasi, Jakarta pada pukul 10.00 WIB pada Kamis (22/10). "Kirab nanti akan diterima Rais 'Aam Syuriah Kiai Ma'ruf Amin," ujar Slamet.

Prosesi tersebut akan berpindah ke Masjid Istiqlal untuk mengikuti deklarasi HSN oleh Presiden Joko Widodo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement