Senin 19 Oct 2015 19:46 WIB

Hari Santri, Saatnya Menikmati Karya Seni Kiai NU

NU Gallery
Foto: pbnu
NU Gallery

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hari Santri pada 22 Oktober mendatang bakal menjadi ajang spesial bagi publik untuk melihat karya seni para kiai Nahdlatul Ulama (NU).

 “Untuk mengenalkan khazanah kesenian pesantren, khususnya lukisan, NU Gallery berusaha menjadi pionir dengan menghadirkan pameran-pameran di beberapa lokasi,” terang pengurus NU Gallery Ubaidillah, Lc., Senin (19/10).

Menurutnya, NU Gallery pertama kali muncul pada Muktamar NU ke-33 di Jombang Jawa Timur. NU Gallery dibentuk sebagai galeri yang dilengkapi dengan manajemen, event organizer, jejaring komunikasi dengan pelukis-pelukis, hingga menyelenggarakan agenda-agenda workshop untuk mencari pelukis muda berbakat dari pesantren.

Selama ini, imbuh Ubaidillah, lukisan-lukisan bertema pesantren sangat jarang mendapat perhatian. Pesantren hanya dilihat sebagai lembaga pendidikan, yang tidak banyak menampilkan narasi estetik maupun keindahan dalam khazanah tradisinya.

“Padahal, pesantren juga memiliki khazanah kesenian yang kaya, di antaranya dalam tembang, syair dan lukisan,” tegas Ubaidillah yang akrab disapa Ra Ubaid.

Memanfaatkan momen Hari Santri,  NU Gallery pun  akan mengadakan pameran dan lelang lukisan bertema Santri Nusantara. Agenda pameran ini, dalam rangkaian Puncak Kirab Hari Santri Nasional, diselenggarakan pada Kamis (22/10) di Tugu Proklamasi, Pegangsaan Timur, Jakarta.

“Pameran lukisan NU Gallery ini kami selenggarakan untuk memeriahkan acara puncak Kirab Hari Santri Nasional. Sebelumnya, Kirab Hari Santri Nasional dimulai sejak 18 Oktober di Surabaya sampai garis finish pada 22 Oktober di Tugu Proklamasi, Jakarta,” terang Ra Ubaid.

 

Pada pameran kali ini, NU Gallery akan menampilkan karya-karya istimewa dari KH Mustofa Bisri (Gus Mus), KH Munawir, Toto Ms, dan KH Zawawi Imron.

Pelukis Toto Ms menggarap karya istimewa bertajuk “Hadratus Syaikh”, yang merupakan karya lukisan sosok KH Hasyim Asy’ari yang menjadi gurunya santri di Nusantara. Selain itu, pada acara pameran, KH Zawawi Imron akan berorasi puisi “Resolusi Jihad” dan melukis ekspresif dalam waktu 10 menit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement