Senin 19 Oct 2015 19:38 WIB

Dua Tamu Istimewa Sambangi Pesantren Mualaf Annaba Center

Pimpinan Pesantren Mualaf Annaba Center, KH Syamsul Arifin Nababan bersama Ustaz Oren Indonesia dan Ustaz Zikro.
Foto: Annaba Center
Pimpinan Pesantren Mualaf Annaba Center, KH Syamsul Arifin Nababan bersama Ustaz Oren Indonesia dan Ustaz Zikro.

REPUBLIKA.CO.ID, CIPUTAT -- Ustaz Oren Indonesia datang berkunjung ke pesantren Annaba Center. Beliau datang bersama Ustaz Zikro yang kocak dan gaul untuk bersilaturahim dan menemui pimpinan pesantren, KH. Syamsul Arifin Nababan.

“Assalamu’alaikum! Alhamdulillah….. Senang sekali bertemu antum lagi guru,” kata Ustaz Oren dengan wajah yang tersenyum lebar. Salam persahabatan itu pun langsung disambut oleh pak Kiai seraya mengucapkan selamat datang kepada ustadz Oren dan ustadz Zikro.

Setibanya di gedung pesantren putri, ustadz Oren terpana dan terpukau melihat kemegahan gedung pesantren yang sedang dalam tahap penyelesaian akhir ini. “Subhanallah…. Megah dan mewah sekali tuan guru.”, ucap beliau kepada pak Kiai.

Pak Kiai pun menjawab; “Alhamdulillah ustadz, beginilah kondisi pesantren kita. Melalui bangunan pesantren ini, saya ingin merubah paradigma masyarakat yang beranggapan kalau pesantren pasti kumuh, tidak terawat dan jauh dari kata bersih dan indah. Kini, saya mencoba membuktikan bahwa konsep kebersihan sebagian dari pada iman bisa kita terapkan tidak hanya menjadi selogan, melainkan juga teraplikasi.”, tutup pak kiai.

 

Ustadz Oren pun tak berhenti memandangi setiap sudut pesantren mulai dari ruang kantor, ruang tamu, kamar santri, dapur, toilet, hingga ke Aula utama. Setelah satu persatu ruangan telah dilihat, ustadz Oren pun berujar kepada pak Kiai.  “Saya harus mendirikan gedung yang sama dengan tuan guru. Saya ingin bermanfaat bagi ummat, sehingga kita tidak hanya mendapatkan keberkahan Allah di dunia, tetapi juga di akhirat Mohon doanya tuan guru.”, kata ustaz Oren.

Pertemuan dan pembicaraan yang hangat dan santai mewarnai silaturahmi pada sore hari kemarin. Pembicaraan-pembicaraan ringan yang menghibur hati pun terlontar dari pak kiai dan ustadz Oren, mulai dari kampung halaman sampai perjalanan dakwah keduanya. Canda-tawa pun tak luput menghiasi pembicaraan kedua juru dakwah ini, apalagi ustaz Zikro.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement