Senin 19 Oct 2015 16:43 WIB

Berniat Pergi ke Pakistan, Polisi Mumbai Usir Dua Pemuda Muslim

Rep: c38/ Red: Agung Sasongko
Muslim India
Foto: AP
Muslim India

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Polisi Mumbai memerintahkan penyelidikan tuduhan penganiayaan yang dialami dua pemuda Muslim. Keduanya disuruh ‘pergi ke Pakistan’ oleh seorang polisi sebelum menerima perlakuan brutal di kantor polisi Bandra, Sabtu (17/10) pagi.

Kedua pemuda asal Mahim itu, Asif Shaikh dan Danish Shaikh, diduga diserang pada Sabtu pagi pukul 02.00-06.30.  Polisi sejauh ini bersikeras bahwa pemuda itu dibawa ke kantor polisi setelah membuat keributan dan menyerang polisi.

“DCP Zona IX telah memulai penyelidikan,” kata Komisaris Polisi Deven Bharti, dilansir dari The Indian Express, Senin (19/10).

Kepala Menteri Maharashtra Devendra Fadnavis belum bereaksi terkait insiden ini. Sementara, pemimpin senior partai BJP membantah tuduhan bahwa kedua pemuda itu disuruh pergi ke Pakistan. Tidak ada pertanyaan dari polisi yang menyuruh mereka pergi ke Pakistan. Lebih lanjut, menurut dia, tidak tepat untuk membesar-besarkan sebuah insiden tunggal.

Asif adalah seorang pekerja di pusat kebugaran, sedangkan Danish masih berstatus pelajar. Asif kini tengah menjalani perawatan di RS Bhabha Bandra. Inspektur rumah sakit menjelaskan, pemuda itu menderita memar di punggung dan patah tulang di jari kelingking tangan kiri.

Kepada The Indian Express, Asif menuturkan, “Mereka telah memborgol saya. Saya ditelanjangi dan dipukuli oleh delapan petugas polisi... Saya menangis dan memohon mereka untuk berhenti. Saya bahkan mempertanyakan alasan mereka, yang membuat mereka semakin terprovokasi.”

Hal ini dibantah Wakil Komisaris Polisi Satya Narayan Choudhary. Ia mengatakan, pemuda itu terlibat dalam perkelahian dan dituduh menyerang seorang polisi. “Ada pertarungan antara dua kelompok di Galaxy Apartments. Kami menangkap mereka. Semua tuduhan lain menjadi subyek penyelidikan,” ungkap dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement