REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Forum Ulama Umat Indonesia (FUUI), KH Athian Ali mengatakan, perselisihan dan perpecahan yang melanda negara-negara Islam jangan merusak momentum Tahun Baru Hijriah. Sebaliknya, momentum Tahun Baru Islam memperkuat persatuan.
"Banyak kelompok luar berpakaian Islam, harus dipahami perselisihan yang terjadi di dunia," tegas Kiai Athian kepada ROL, Selasa (13/10) siang.
Menurut Kiai Athian, perselisihan ini harus dipahami umat Islam agar tidak sampai memecah-belah umat yang mungkin sebenarnya tidak terjadi. Pasalnya, perselisihan ini itu yang tidak layak untuk dibesar-besarkan. "Karena hanya akan membuat tujuan mereka berhasil apabila perselisihan itu menjadi besar," kata dia.
Di Indonesia, kata dia, Kiai Athian mengungkapkan perbedaan pehamanan sendiri pernah terjadi. Seperti membagi umat ke dalam kelompok-kelompok seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan Persis. Ia mengaku bersyukur perbedaan itu dapat terselesaikan atau bisa menjalani kehidupan bermasyarakat dengan baik sampai tidak begitu terasa lagi perbedaan saat ini.
"Itu tidak layak terjadi dan Alhamdulillah semua itu tidak ada lagi sekarang," terang Kiai Athian.