Kamis 08 Oct 2015 20:28 WIB

Fatayat: Indonesia Masuki Darurat Kekerasan Terhadap Anak

Kekerasan anak
Foto: myhealing.wordpress.com
Kekerasan anak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama Anggia Ermarini menilai Indonesia saat ini dalam kondisi darurat kekerasan terhadap anak dan meminta pemerintah hadir memberikan rasa aman di tengah masyarakat.

"Keamanan anak Indonesia terancam dengan banyaknya peristiwa kekerasan yang dialami anak," kata Anggia dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis Malam.

Fatayat NU berharap kasus kekerasan seksual dan pembunuhan terhadap bocah PNF (9) menjadi momentum bagi negara untuk hadir di tengah masyarakat memberikan rasa aman. "Jangan menyepelekan kasus pembunuhan, terutama pada anak," kata Anggia yang terpilih sebagai Ketua Umum di Kongres PP Fatayat XV di Surabaya pada 18-22 September 2015.

Kekerasan yang merenggut nyawa PNF, lanjutnya, harus dianggap sebagai kekerasan sekaligus ancaman bagi seluruh anak Indonesia. Ia menegaskan bahwa ancaman terhadap anak-anak merupakan ancaman serius bagi masa depan bangsa, karena mereka yang nantinya meneruskan kepemimpinan bangsa ini di masa depan.

"Jika masa kanak-kanak dialami dengan kekerasan, bagaimana ketika dewasa mengurus bangsa," kata Anggia.

Oleh karena itu, Fatayat meminta negara untuk memberikan hukuman yang berat kepada pelaku kekerasan terhadap PNF, juga kepada pelaku kekerasan terhadap anak-anak yang lain.

"Hukuman mati layak untuk pelaku kekerasan terhadap PNF," kata Anggia seraya menambahkan bahwa hukuman berat itu tak sekadar untuk memberikan efek jera, namun lebih jauh untuk menyelamatkan anak Indonesia.

Dalam kesempatan itu Anggia juga mengimbau para orang tua agar waspada dan mengingatkan kepada anak-anak mereka agar berhati-hati terhadap orang yang tidak dikenal. Ia menuturkan kerawanan terjadi dari sekolah menuju rumah.

"Saya mengimbau kepada orang tua agar mengingatkan anak jangan mau diajak jika tidak kenal. Jika dipaksa, diberi tahu untuk teriak meminta bantuan orang sekitar. Peran orang tua, guru atau sekolah serta masyarakat juga menjadi kunci keamanan anak," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement