Rabu 07 Oct 2015 12:27 WIB

Gerakan Anti Islam Tuduh Merkel Lakukan Etnosida

Rep: c 38/ Red: Indah Wulandari
Demonstrasi Pegida di Dresden, Jerman, Senin (5/10)
Foto: web.de
Demonstrasi Pegida di Dresden, Jerman, Senin (5/10)

REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN -- Ribuan demonstran anti Islam berunjuk rasa di timur kota Dresden mengkritisi kebijakan Kanselir Angela Merkel untuk menerima pengungsi. Mereka menuduh Merkel melakukan pengkhianatan tingkat tinggi dan kejahatan terhadap rakyat Jerman.

“Merkel bersalah, melakukan etnosida terhadap rakyat Jerman,” bunyi sebuah spanduk dalam unjuk rasa tersebut, seperti dilansir dari Onislam.net, Rabu (7/10).

Hampir 9.000 anggota gerakan anti-migran Patriotic Europeans Against the Islamization of the West (Pegida) berkumpul di Dresden, Senin (5/10) memprotes rencana pemerintah untuk menampung lebih banyak pengungsi.

Unjuk rasa itu dilakukan setelah jaringan televisi Jerman menyiarkan gambar Angela Merkel mengenakan jilbab tradisional Iran. Gambar provokatif ini menuai kritik dari banyak pemirsa.

Para pengunjuk rasa meneriakkan aspirasi sambil melambai-lambaikan bendera. “Kita memiliki hak atas Tanah Air dan budaya Jerman,” tegas mereka.

Pendiri Pegida Lutz Bachmann menyatakan, gelombang pengungsi ini tidak akan berhenti di angka 1,5 juta atau dua juta orang. Sehingga, menurutnya, mustahil untuk mengintegrasikan para pengungsi di tengah masyarakat Jerman.

Kanselir Jerman, Angela Merkel juga menegaskan dukungannya terhadap pembagian kuota pengungsi. “Sistem suaka Eropa tidak bisa hanya ada di atas kertas, tetapi juga harus ada dalam praktik,” kata Merkel.

Jumlah Muslim di negara ini adalah terbesar nomor dua di Eropa setelah Prancis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement