Rabu 07 Oct 2015 03:35 WIB

Hotel di Seluruh Dunia Berlomba Sambut Wisatawan Muslim

Rep: c33/ Red: Agung Sasongko
Pasar wisatawan Muslim diperkirakan akan bernilai 200 miliar dolar Australia pada 2020.
Foto: dok Tourism Australia
Pasar wisatawan Muslim diperkirakan akan bernilai 200 miliar dolar Australia pada 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Pengelola Hotel di seluruh duniasaling bersaing guna mendongkrak kunjungan wisatawan Muslim. Salah satu strategi yang dilakukan memenuhi kebutuhan layanan halal.

Pemilik Jaringan Sofyan Hotel di Indonesia, Riyanto Sofyan mengatakan, seluruh pengelola hotel di dunia melihat potensi dari industri halal dunia. Untuk itu, para pengelola hotel berbenah dengan menyisikan layanan halal. 

"Indikator hotel halal tidaklah sulit. Seperti hotel yang ramah kepada keluarga dan anak, penyajian makanan dan minuman yang bersertifikat halal, ruang beribadah, dan pemisahan ruangan pada pria dan wanita di kolam renang dan gym," kata dia seperti dilansir Gulf News, Rabu (7/10).

Berdasarkan laporan dari Kamar Dagang dan Industri Dubai pada bulan lalu, terjadi peningkatkan jumlah wisatawan Muslim di dunia. Pada tahun 2014, jumlah wisatawan Muslim mencapai 108 juta orang. Diperkirakan akan meningkat hingga mencapai 150 juta pada 2020. Total perputaran uang dalam bisnis tersebut diperkirakan mencapai angka 200 miliar rupiah  per tahun.

"Turis Muslim yang memilih Jepang sebagai destinasinya meningkatkan sekitar 40-50 persen setiap tahunnya selama tiga tahun belakangan ini," ujar Sofyan.

Sebelumnya, hotel Sofyan merubah hotelnya menjadi hotel halal sekitar satu dekade lalu. Tujuannya guna menemukan hotel yang sesuai bagi permintaan pasar."Ketika kita menutup klub malam pada 1998, penghasilan malah meningkat sekitar 20 persen pada tahun setelahnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement