Selasa 06 Oct 2015 21:45 WIB

Terbang Syariah dengan Firnas Airways

Rep: c 38/ Red: Indah Wulandari
Firnas Airways
Foto: Twitter
Firnas Airways

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON --  Sebuah maskapai penerbangan di London, Inggris menggabungkan pendekatan syariah dalam pendanaan, menu makanan, dan kabin lebih mewah dibanding maskapai penerbangan lain yang melayani rute ke negara-negara Muslim.

“Kami akan memberi penawaran yang lebih baik di kelas ekonomi dibanding rata-rata kelas ekonomi. Tidak terbatas pada agama, maskapai ini juga akan mengangkut penumpang non-Muslim,” kata kepala perencanaan Firnas Airways Abdul Roqueb, dilansir dari Muslim Village, Selasa (6/10).

Ia menambahkan, beberapa pembicaraan sedang dilakukan dalam kurun waktu maksimal enam bulan.  

Firnas Airways bakal beroperasi tahun depan melayani rute terbangi Inggris – Asia Selatan. Maskapai ini akan menyediakan Wi-Fi, penerbangan bebas alkohol, menyajikan daging halal, manajemen keuangan bebas riba, dan tata letak kabin untuk meningkatkan privasi. Firnas akan mengandalkan pesawat Boeing Co 767 dengan 270 kursi.

Destinasi maskapai ini direncanakan meliputi kota pusat produksi gas, Sylhet di Bangladesh, ibu kota Pakistan, Islamabad, Jeddah di Arab Saudi, dan Teheran, Iran. Penerbangan dari London ke New York kemungkinan juga dimulai pada tahun pertama.

Ia akan bersaing dengan sejumlah operator Arab dan lokal, seperti Biman Bangladesh Airlines Ltd dan Pakistan International Airlines Corp. Untuk itu, Firnas menargetkan raihan 50 juta dolar AS lewat pendanaan syariah untuk membiayaan perencanaan dengan investor dari Iran, Uni Emirat Arab, dan Inggris.

Firnas Airways didirikan oleh pengusaha Bangladesh Kazi Shafiqur Rahman yang dikenal sebagai pengusaha parfum Arab di Inggris. Ia tengah menjajaki peluang bisnis transportasi London, dengan alternatif bandara Gatwick dan Stansted.

Maskapai ini terinspirasi dari nama penemu Muslim, Abbas Ibnu Firnas, yang melakukan eksperimen penerbangan di Ronda, Spanyol, seribu tahun sebelum Wright bersaudara.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement