Senin 05 Oct 2015 17:09 WIB

PBB Akui Islamofobia Jadi Masalah di Negara Eropa

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko
Islamofobia
Foto: youtube
Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Gelombang pengungsi Timur Tengah dan Negara Teluk terus memasuki negara-negara Eropa. Tapi, ada kekhawatiran bagi beberapa negara Eropa menerima lebih banyak gelombang imigran asal negara Timur Tengah dan Teluk tersebut. Salah satu yang menjadi permasalahan, diakui Komisaris Badan PBB urusan Pengungsi adalah Islamofobia, yaitu Islam mendominasi negara Eropa.

Dikutip dari Associated Press, Senin (5/10), Komisaris Badan PBB urusan Pengungsi Antonio Gutteres mengatakan, kebutuhan mendesak bagi negara-negara Eropa adalah melawan Islamofobia dan ketakutannya terhadap Islam. Keyakinan bahwa menerima pengungsi akan membawa ideologi ekstremis ke negaranya harus mampu diselesaikan bersama.

"Kemampuan pembiayaan untuk pengungsi telah sampai batas untuk 'megakrisis' bagi pengungsi Suriah, Irak, dan pengungsi lain, seperti Sudan Selatan, Burundi, Yaman, dan Libia," ujarnya, Senin (5/10).

 

Saat ini, sistem finansial untuk penanganan pengungsi telah mencapai batas kemampuannya. Dia mengatakan, dari 33 permohonan bantuan PBB terhadap 82 juta orang pungungsi, hanya 42 persen yang mampu didanai. Karenanya, PBB berharap, negara-negara Barat dan negara Muslim harus mampu bekerja sama mengatasi krisis pengungsi ini secara bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement