REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surga diciptakan Allah SWT bertingkat- tingkat. Level-level tersebut sesuai dengan amal ibadah penghuninya semasa di dunia. Surga tertinggi dalam riwayat disebut dengan surga Firdaus yang ditempati para Nabi, orang shiddiq (benar), pejuang yang mati syahid, dan orang saleh.
Selain surga Firdaus, Alquran menyebutkan beberapa nama surga yang lain, seperti Jannah al-ma'wa (surga yang kekal), Darul khulud (negeri yang kekal), Darus salam (negeri yang sejahtera), Darun niqmah (negeri ketenangan), Jannatun naim (surga yang penuh kenikmatan).
Kendati surga dihiasi segala bentuk keindahan, masih ada kenikmatan tertinggi dari seluruh kenikmatan tersebut. Alquran menyebutkan nikmat paling tinggi yang akan dirasakan penghuni surga adalah menyaksikan wajah Allah SWT. Firman Allah SWT, "Wajah-wajah (orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Memandang Tuhannya (QS al-Qiyamah [75]: 22-23).
Dalam beberapa riwayat diterangkan, pada dasarnya memang tidak seluruh penduduk surga yang mendapatkan kesempatan memperoleh nikmat tertinggi tersebut. Kenikmatan tertinggi itu bersifat eksklusif yang hanya diperuntukkan bagi segolongan orang. Penduduk surga yang beruntung tersebut melihat wajah Allah SWT secara berkala. Mereka meninggalkan nikmat- nikmat surga yang lain untuk datang bertemu Allah SWT secara langsung.
Pada dasarnya, penduduk surga adalah orang-orang yang bertakwa. Namun, bukan berarti orang Islam yang tidak sampai ke derajat takwa tak ada harapan memasukinya. Ada mizan (pengadilan) yang harus dilalui mereka yang tidak mendapatkan akses masuk surga tanpa hisab.
Mereka diadili dan ditimbang amalannya. Jika berat amal kebaikannya, ia masuk surga, dan sebaliknya, jika berat keburukannya, ia masuk neraka. Penghuni neraka pun punya kesempatan masuk surga. Jumhur ulama berpendapat, orang mukmin (beriman) tidak ada yang kekal dalam neraka.
Seberat apa pun siksa neraka yang dide- rita nya, pada akhirnya ia akan dikeluarkan dan dimasukkan ke surga. Para ulama berdalil dari Abu Sa'ad Al-Khudri, bahwasanya suatu saat akan datang seruan Allah SWT kepada penghuni neraka.
Firman Allah SWT kepada mereka, "Keluarkanlah dari neraka orang yang ada di dalam hatinya iman sekalipun sebesar biji sawi." Lalu, penghuni neraka tersebut dikeluarkan dalam kondisi tubuh yang hitam hangus. Mereka dimasukkan ke dalam nahr al-hayah (sungai ke hidupan). Mereka lalu tumbuh seperti tumbuhnya benih di samping tanah yang terkena banjir. (HR Bukhari Muslim).