Kamis 01 Oct 2015 07:33 WIB

Dari Volga, Islam Menyebar ke Rusia

Rep: c35/ Red: Agung Sasongko
Rustam Sarachev, 21 tahun, tengah beribadah di masjid agung di Volga, Rusia
Foto: washington post
Rustam Sarachev, 21 tahun, tengah beribadah di masjid agung di Volga, Rusia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Di antara sekian banyak tempat perkembangan Islam di dunia, Rusia adalah salah satunya. Di Negeri Beruang Merah ini, saat ini terdapat 20 juta Muslim atau 15 persen dari 142 juta penduduk.

Muslim di Rusia tersebar dalam beberapa etnis, di antaranya Volga Tatar, Siberia Tatar, Chechen, Ingushs, Bashqorts, Dargins, Balkars, Avar, Karachays, dan lain-lain. Tidak seperti di negara-negara Eropa lainnya, Muslim Rusia merupakan penduduk asli, bukan imigran. Mereka adalah warga asli dan tinggal di Tanah Air mereka sendiri.

Sejarah mencatat, Islam datang secara bertahap dan mulai tersebar di wilayah Volga melalui aktivitas perdagangan dan hubungan ekonomi lainnya dengan negara-negara Muslim. Saat ini kawasan Volga dihuni oleh etnis Volga Tatar yang merupakan keturunan langsung dari kelompok etnis Bulgar.

Bulgar sendiri merupakan kelompok etnis dari Turki yang menghuni wilayah timur laut Kaukasus selama abad kelima pada era Kristen. Pada pertengahan abad ketujuh, sejumlah orang dari etnis Bulgar hijrah ke utara, yakni ke daerah Volga. Perpindahan ini terjadi setelah kerajaan mereka runtuh di tangan Khazar.

Pada abad kedelapan, etnis Bulgar mendirikan Bulgar Raya di kawasan Volga Tengah, wilayah Republik Tatarstan modern. Sebelum Bulgar datang, kawasan ini dihuni oleh orang-orang Ugro-Finn. Meski demikian, kehadiran Bulgar di daerah itu tak menimbulkan pertumpahan darah. Bulgar datang dengan damai lalu membentuk kerajaan. Kemudian bangsa-bangsa Ugro-Finn, seperti Mordva, Mari, Chuvash, dan Udmurt hidup berdampingan secara damai dengan Bulgar di Kerajaan Bulgar Raya.

Kerajaan Bulgar membentang di kawasan strategis tempat bertemunya aliran dua sungai besar, yakni Kama dan Volga. Sungai besar itu menjadikan Bulgar sebagai pusat bagi rute perdagangan penting antara Asia dan Eropa. Pedagang dari berbagai negara bertemu di tempat tersebut, terutama di Aga Bazar yang terletak di dekat Sungai Volga, tak jauh dari pelabuhan.

Pedagang-pedagang dari India, Cina, Iran, dan Asia Tengah membawa emas, perak, sutra, dan aneka barang pecah belah yang terbuat dari porselen. Mereka juga memperdagangkan parfum, buku, kertas, buah-buahan, dan rempah-rempah.

Barang dagangan lain seperti aneka karpet dibawa oleh para saudagar dari Bizantium dan Armenia. Pedagang dari Damaskus, Iran, dan Prancis juga ambil bagian dari perdagangan, dengan menjual pedang, belati, dan pisau. Sementara, para pedagang Rusia membawa budak dan bulu binatang. Pedagang dari Eropa dan daerah Baltik juga membawa budak serta batu ambar. Sedangkan, saudagar dari daerah Laut Kaspia berdagang garam. Bulgar sendiri juga menyumbangkan banyak komoditas untuk perdagangan tersebut.

"Parafin, panah, kulit kayu birch, topi bulu berkualitas tinggi, lem ikan, gigi ikan, batu ambar, kulit kuda, madu, hazelnut, elang, pedang, baju besi, kayu khalanj, budak Slavia, domba, dan sapi, itu semua berasal dari Bulgar," kata sejarawan Muslim, Imam Muhammad al-Maqdisi. Bersambung..

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement