Sabtu 26 Sep 2015 09:51 WIB

Otoritas Cina Larang 22 Nama Muslim di Hotan

Rep: c25/ Red: Damanhuri Zuhri
Muslim Uighur di Cina
Foto: EPA/How Hwee Young
Muslim Uighur di Cina

REPUBLIKA.CO.ID, HOTAN -- Pihak berwenang China mengeluarkan larangan 22 nama Muslim di Hoten dalam upaya mencegah ekstrimisme di kalangan warga Uyghur, dan melarang anak-anak ke sekolah sebelum orang tua mengubah nama mereka.

"Nama Putri saya adalah Muslime, polisi desa datang ke rumah dan memberitahu kami harus mengubah nama putri kami secepat mungkin," kata Turakhan, salah seorang penduduk Uyghur, seperti dilansir atimes.com.

"Polisi menjelaskan kepada kami, nama seperti Muslime secara resmi dilarang. Dalam keadaan seperti itu, kami dipaksa untuk mengubah nama putri kami," kata Turakhan menjelaskan.

Turakhan mengungkapkan, polisi yang datang menerangkan itu merupakan keputusan pihak berwenang kota dan desa. Ia menegaskan sang polisi melarangnya untuk menanyakan pertanyaan bodoh.

Turakhan juga mengetahui, pihak berwenang melarang anak-anak yang orang tuanya tidak mengubah nama anak mereka untuk menghadiri TK dan SD.

Nama laki-laki yang dilarang adalah Bin Laden, Saddam, Hussein, Arafat, Mujahid, Mujahidulla, Asadulla, Abdul'aziz, Seyfulla, Guldulla, Seyfiddin, Zikrulla, Nesrulla, Shemshiddin dan Pakhirdin. Sedangkan untuk nama perempuan dilarang, adalah Amanet, Muslime, Mukhlise, Munise, Aishe, Fatima, Khadicha.

Seorang polisi Uyghur di kantor polisi kota Tokhola di Qaraqash, menerangkan petugas telah menerima pengumuman itu, tapi ia tidak bisa membaca dokumen melalui sambungan telfon. "Kami semua sangat sibuk, karena hari ini adalah festival pengorbanan, Idul Adha, jadi kami harus tetap bertugas," terang polisi itu.

Kebiasaan Muslim di Uyghur adalah ketika mereka memiliki anak, mereka akan mengundang seorang imam untuk upacara penamaan dan memberikan anak mereka nama Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement