Jumat 25 Sep 2015 22:33 WIB

Tiga Keutamaan‎ Kurban di Daerah Terpencil

Kurban
Foto: Irwan Kelana/Republika
Kurban

REPUBLIKA.CO.ID, WAMENA -- Tim Komite Umat untuk Tolikara (Komat) bersama Lazis Ar-Rahman dan Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara menyerahkan bantuan hewan kurban tahap kedua. Pada tahap kedua ini, Komat menyerahkan 11 ekor sapi kepada kampung Islam Penduduk Asli Papua di Wamena.

Ketua Tim Komat, Ustaz Fadhlan Gharamatan mengatakan, menyalurkan kurban di daerah Kampung Islam penduduk asli memiliki tiga keutamaan. Pertama, ‎ membangun silaturahim. Kedua, memperkuat ketakwaan. Ketiga, menyambung dakwah di seluruh Indonesia.

'Pada akhirnya kita harapkan dakwah dapat berkembang. Apalagi, di wilayah terpencil pertumbuhan umat Islam cukup signifikan. Mereka butuh perhatian, dan melalui daging kurban ini sedikitnya akan memenuhi kebutuhan itu,' kata dia, Jumat (25/9).

Direktur Lazis Ar-Rahman, Ustaz Fabi Firman mengatakan menyalurkan kurban ke daerah terpencil memiliki nilai dakwah. Mengapa, karena daging kurban ini akan dibagikan tak hanya kalangan Muslim tetapi juga non-Muslim.

"Di Tolikara-Wamena sudah 17 ekor sapi kami salurkan," kata dia kepada wartawan Republika.co.id, Agung Sasongko.

Di luar negeri, tepanya negara-negara Islam seperti Palestina, ada 100 ekor sapi dan unta serta 300 ekor kambing yang telah disalurkan. Jumlah tersebut, lanjutnya, akan bertambah ditahun depan," kata dia.‎

Imam Masjid Islamic Center Al-Aqsa, Walesi, Abu Hanifah mengatakan, jumlah Muslim di Walesi bertambah banyak. Di saat bersamaan, banyak dari mereka butuh bantuan.‎‎

Pada kesempatan itu, Yayasan Al Fatih Kaffah Nusantara (AFKN) juga menyerahkan bantuan sebesar 150 juta rupiah untuk pembangunan masjid. Juga diserahkan 10 buah karpet sajadah dan sembako untuk pesantren.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement