REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Khatib Shalat Idul Adha di Masjid Agung Al-Azhar Jakarta menyebutkan dalam khutbahnya bahwa muslim Indonesia belum sepenuhnya mewujudkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan.
"Islam baru sebatas sebagai ritual kering yang kurang makna," kata khotib Shalat Idul Adha Shobahussurur, di Jakarta, Kamis (24/9). Menurutnya, umat Muslim di Indonesia saat ini hanya baru menjalankan ibadah yang dianjurkan tanpa menerapkan ajaran agama dalam berkehidupan sehari-hari.
Berdasar hasil penelitian tentang pola keberagaman umat dari 2.000 responden di 16 provinsi memperlihatkan sebagian besar umat Islam di Indonesia semakin santri, namun anehnya terlihat kecenderungan meningkatnya tindak kekerasan, kata dia. "Islam yang disebut dalam Al-Quran, Sunnah, dan buku-buku, atau ceramah-ceramah tentang keislaman belum dapat diwujudkan oleh umat Islam dalam perilaku kehidupan yang sebenarnya," jelas Shobahussurur.
Oleh karena itu dia menilai bahwa Indonesia sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar di dunia namun masih memiliki berbagai permasalahan seperti korupsi dan pelanggaran HAM. Ia mengajak para jamaah untuk berkurban secara maksimal melalui jasad, pikiran, tenaga dan jiwanya untuk meningkatkan keimanan dalam diri serta dalam berkehidupan.
Ia menjelaskan bahwa maju dan mundurnya ajaran Islam hanya tergantung pada pengorbanan yang diberikan. "Jangan biarkan pendidikan Islam mati, masjid, pesantren, madrasah, mushala tertatih-tatih," katanya.