Ahad 13 Sep 2015 19:48 WIB

Rahasia Takbir Ihram (Habis)

Shalat
Shalat

Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar, Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam artikel terdahulu telah dijelaskan rahasia takbir sebagai pengungkapan ruh al-takbir, yakni tasbih, menembus lapis-lapis hijab diri manusia yang mengha langi untuk berjumpa dengan Tuhan, termasuk merobek atau menembus hijab-hijab kegelapan (al-hujub al- dhulmi) dan hijab-hijab cahaya (al- hujub al-nu rani), dan yang keempat, pengulang takbir, mulai dari azan, iqamah, sampai di dalam shalat di antara tujuan dan hikmahnya ia lah un tuk mem bersihkan rintang an-rintangan yang bisa memper lambat seorang hamba menemui Tuhannya.

Disebutkan dalam hadis riwayat Ahmad bahwa terdapat 70 ribu hijab yang membatasi diri seorang hamba dengan Tuhannya. Sejumlah hijab itu terjadi berbanding lurus dengan tingginya angka perbuatan dosa dan maksiat yang dilakukan seorang hamba. Diharapkan takbir dan berbagai zikir serta ibadah- ibadah lainnya bisa menyingkap tabir-tabir tersebut.

Semakin banyak ibadah semakin terkuras hijab. Sebaliknya, semakin banyak dosa semakin banyak dan tebal hijab. Di sinilah secara teknis perbedaan antara bahasa fikih dan bahasa tasawuf. Dalam ilmu fikih setiap orang, khususnya kaum perempuan, harus mengenakan hijab jika ia ingin dekat dengan Tuhan-nya.

Sebaliknya, ilmu tasawuf menyerukan setiap orang untuk membuka hijabnya jika ingin ber jumpa dengan Tuhan. Hijab menurut ulama fikih ialah pakaian yang menutup seluruh aurat. Sedangkan, hijab menurut ulama tasawuf sekumpulan dosa yang bisa menghalangi seseorang berjumpa dengan Tuhannya.

Kelima, Sabab alam mulki takbir yang berulang-ulang tidak menafikan rahasia-rahasia sabab alam malakut. Namun, lupa kalau tidak semua jenis penyakit itu sama. Hik- mah dan rahasia ibadah seorang hamba selain dijelaskan di bumi masih ada rahasia lain ter kandung di langit. Hikmah dan rahasia takbir bagi manusia yang ada di alam mulk (bumi) tidak mengurangi hikmah dan rahasia lain yang dijanjikan Allah di alam malakut (langit).

Suara-suara takbir bisa membelah langit sehingga para malaikat menyambut dan mendoakan orang-orang yang melantunkan sua ra takbir. Lafaz takbir paling banyak dilantunkan oleh umat Nabi Muhammad SAW sehingga di dalam hadis disebutkan, setiap kali azan berkumandangkan di bumi maka para malaikat berbondong- bondong turun ke bumi untuk ikut serta melakukan ibadah bersama umat Muslim.

Keenam, takbir ihram memi'raj-kan seseorang ke langit atas. Ini artinya takbir ihram bukan hanya merobek hijab, melainkan juga meng orbitkan seseorang ke puncak utama (miraj). Hal ini dikatakan dan sekaligus dibuktikan oleh Ra sulullah SAW, sebagaimana dalam sabdanya:

Al-Shalat mi'raj al-mu'minin (Shalat adalah mi'raj ba gi orang-orang yang beriman). Se makin sering kita shalat maka se makin sering pula kita mi'raj.  Semakin sering mi'raj maka semakin tinggi kedudukan kita di sisi Allah SWT.

Sebaliknya, semakin jarang kita shalat semakin jauh kita dengan Tuhan.

Kalangan ulama tasawuf mengatakan sekiranya orang me- ma hami apa rahasia di balik tak- bir ihram, tidak satu pun shalat sunah, seperti shalat rawatib, baik qabliyah maupun ba'diyah, baik muakad maupun ghair muakad, akan ditinggalkan. Kekuatan takbir ihram tidak ada bedanya antara shalat sunah dan shalat fardhu.

Ketujuh, takbir ihram bukan hanya menembus hijab dan memi'rajkan, melainkan juga masih banyak keutamaan lainnya yang menyertai takbir ihram. Semua ibadah yang menjadi rangkaian penyelenggaraan shalat menjadi bonus tambahan bagi yang ber sangkutan. Rasulullah bersabda, Bikulli qathratin min wudhu'ihi malakan yuqaddisuhu wa yusabbi- huhu wa yukabbiruhu....".

(Setiap tetes air wudhu ada malaikat yang membersihkan, menyucikan, dan membesarkanya..." Mungkin karena itu Imam Syafi 'i menasihatkan untuk tidak mengeringkan air wudhu dengan handuk, "Biarkanlah air wudhunya mengalir karena sepanjang aliran air wudhu itu mengalir maka sepanjang itu akan mengalirkan dosa-dosa yang bersangkutan."Hal ini sejalan dengan hadis, "Air wudhu menghapuskan tumpukan dosa- dosa kecil."

Kedelapan, takbir ihram menyadarkan diri seseorang untuk menyaksikan Yang Mahabesar (al-Akbar).

Penyaksian itu terjadi ma nakala segala sesuatu berupa makhluk sudah tersingkir di benak seseorang dan tertinggal hanya Dia Yang Mahabesar. Inilah hakikat takbir ihram, betul-betul sudah menafi kan segala sesuatu selain diri-Nya.

Inilah yang dikatakan oleh seorang ulama bahwa semakin besar Sang Khalik dirasakan maka semakin kecil selain- Nya di dalam diri (A'dham al-Khaliq fi anfusihim fa shagara ma dunahu fi a'yunihim). Allahu a'lam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement