Jumat 11 Sep 2015 10:43 WIB

Warga Saudi Dilarang Berkurban dengan Unta

Rep: c 27/ Red: Indah Wulandari
Penggembala unta dan domba
Foto: arabianbusiness
Penggembala unta dan domba

REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Departemen Kesehatan Arab Saudi telah menegaskan bahwa larangan menyembelih unta selama haji akan tetap dilakukan, tanpa pengecualian. Penyebabnya karena faktor bahaya yang ditimbulkan oleh Middle East Respiratory Syndrome (MERS).

Faisal Al-Zahrani juru bicara Kementerian Kesehatan mengatakan, larangan itu mencakup seluruh wilayah Arab Saudi selama Idul Adha.

Hal ini juga berlaku untuk masyarakat Burma di Makkah, yang anggotanya secara tradisional mengorbankan unta. Mereka sekarang harus menggunakan domba dalam berkurban saat Idul Adha.

Dikutip dari Arabnews, Jumat (11/9), Al-Zahrani mengatakan, bahwa Grand Mufti Sheikh Abdul Aziz Al-Asheikh telah mengeluarkan dekrit untuk melindungi para jamaah haji. Fatwa itu juga menyatakan bahwa orang dapat menggunakan sapi atau domba.

Abdulrahman Abdulkarim, seorang pejabat di Dewan Rekonsiliasi di Bukit Ohod di Madinah, mengatakan komunitas Burma mengumpulkan uang untuk membeli unta setiap tahun, dengan orang-orang yang akan berbagi daging hewan setelahnya.

Dia menyatakan bahwa belum menerima konfirmasi resmi dari larangan tersebut. Namun, beberapa pedagang unta telah membeli sapi dan domba.

Unta telah diidentifikasi sebagai pembawa virus MERS yang telah menginfeksi 1.225 orang di Arab Saudi sejak Juni 2012, ketika pertama kali ditemukan oleh para ilmuwan. Dari total 521 korban tewas, 633 telah pulih dan 71 masih dalam perawatan, termasuk 16 kasus baru dalam empat hari terakhir.

Kementerian Pertanian sebelumnya mengatakan bahwa 3,3 persen, atau 7.700 dari 233 ribu unta di Arab Saudi telah terinfeksi virus MERS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement