Kamis 10 Sep 2015 19:38 WIB

Komat Minta Lembaga Kemanusiaan Islam Bangun Tolikara

Rep: c33/ Red: Agung Sasongko
(dari kiri) Ketua KOMAT Bachtiar Nasir bersama Tim Pencari fakta KOMAT Fadlan Garamatan saat memimpin rapat terbatas yang diikuti oleh perwakilan beberapa elemen yang digagas oleh Tim Komite Umat untuk Tolikara, di Jakarta, Kamis (10/9).
Foto: Republika/ Wihdan
(dari kiri) Ketua KOMAT Bachtiar Nasir bersama Tim Pencari fakta KOMAT Fadlan Garamatan saat memimpin rapat terbatas yang diikuti oleh perwakilan beberapa elemen yang digagas oleh Tim Komite Umat untuk Tolikara, di Jakarta, Kamis (10/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komite Umat untuk Tolikara (KOMAT), Ustaz Bachtiar Nasir mengumpulkan lembaga-lembaga kemanusiaan Islam guna membahas nasib umat Muslim di Tolikara, Papua. Dalam acara pada Kamis, (10/9) itu turut diundang Baznaz, Forum Zakat, dan Laznas.

Ustad Bachtiar berharap umat Muslim di Indonesia dapat memikirkan nasib saudara-saudara seimannya di Tolikara. Apalagi setelah insiden pada Idul Fitri lalu, sejumlah kios dagang milik Muslim ludes terbakar. Ia ingin membentuk program dakwah sekaligus pemberdayaan masyarakat.

"Kita pikirkan kapal dakwah di Papua yang bisa untuk pengembangan ekonomi karena perikanan di sana bagus," ujarnya.

Ia percaya masalah yang ada di Tolikara tidak bisa diserahkan ke orang Papua saja, melainkan umat Muslim di daerah lain harus membantu."Selama ini kita egois untuk dakwah di Sumatra, Sulawesi atau Kalimantan saja. Jadi ini tanggungjawab kita bersama untuk meletakkan strategi dakwah di Papua," ujarnya.

Ke depannya, ia berharap dana yang telah dikumpulkan berbagai lembaga bisa digunakan semaksimal mungkin untuk dakwah. Ia juga menekankan pentingnya aspek pengembangan ekonomi umat."Start-up modal dakwah meliputi pendidikan ekonomi dan sosial harus dibiayai dari dana yang sudah dikumpulkna," katanya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan sarana akustik masjid sudah ada. Namun belum ada laptop serta layar lcd untuk kepentingan belajar mengajar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement