Rabu 09 Sep 2015 07:18 WIB

AQL Tebar Qurban ke Palestina

relawan daarul quran di gaza, abdillah onim
Foto: dok. daarul quran
relawan daarul quran di gaza, abdillah onim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arrahman Quranic Learning (AQL) pimpinan Ustaz Bachtiar Nasir mengajak Muslim Indonesia untuk menebar hewan kurban ke negeri yang diberkahi Allah SWT, yaitu Palestina.

Ibadah Qurban, jelas Ustaz Bachtiar Nasir, merupakan perintah Allah SWT dan wajib bagi yang mampu untuk melaksanakannya. Seperti  ibadah lainnya, ibadah qurban juga dibatasi oleh waktu.

''Kelebihan Ibadah qurban tidak dibatasi oleh ruang sehingga dapat kita memanfaatkan dengan berbagi kepedulian serta kebahagiaan kepada saudara-saudara kita di negara muslim lainnya,'' kata Ustaz BN, begitu ia akrab disapa kepada Republika, Rabu (9/9).

Pimpinan Spirit of Aqsa ini mengungkapkan, kondisi sosial serta kemanusiaan bangsa Palestina saat ini, berada pada titik kritis dan menderita ditambah kemiskinan yang cukup menyulitkan.

''Berqurban ke Palestina merupakan sebuah amal shaleh dan usaha terpuji karena selain membantu saudara muslim di sana qurban di tempat yang diberkahi ini juga bernilai tersendiri di mata Allah SWT dan Rasul-Nya,'' ungkap alumnus Universitas Islam Madinah, Arab Saudi ini menjelaskan.

Sementara itu, relawan Daarul Quran di Gaza, Palestina, Abdillah Onim mengungkapkan harga daging di berbagai pasar hewan kurban di Gaza, Palestina, saat ini mengalami lonjakan besar.

Kondisi tersebut, kata Onim, menyebabkan banyaknya masyarakat yang mengurungkan niat untuk melakukan kurban karena ketidakmampuan mereka membeli hewan kurban.

Ditambah, sedikitnya daya beli para pedagang hewan kurban khawatir terjadinya penurunan drastis harga daging secara mendadak.

Onim menyebutkan, tingginya harga daging di dunia internasional terjadi karena sejumlah penyakit yang menyerang hewan ternak sapi dan domba di sejumlah negara negara importir di Eropa.

Sementara tingginya harga daging lokal disebabkan larangan sejumlah negara importir internasional untuk memasukkan daging ke Jalur Gaza selama kurang dari dua bulan dikarenakan menolak cara penyembelihan hewan (tidak Islami).

Sementara itu, hari Raya Ied Al Adha yang menurut para Ulama Falak akan jatuh pada tanggal 24 bulan ini akan berlangsung dalam kondisi ekonomi yang buruk akibat sejumlah krisis moneter yang melanda jalur Gaza dan menyebabkan terpuruknya kondisi warga setempat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement