REPUBLIKA.CO.ID, TIRANA -- Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat Din Syamsuddin mengatakan manusia perlu mengembangkan potensi positif dan konstruktif dalam dirinya agar terciptanya perdamaian yang saat ini dibutuhkan dunia.
"Dalam diri manusia ada hawa nafsu yang dapat membawa pada kerusakan dan pertumpahan darah, maka perlu bagi manusia untuk mengembangkan potensi positif dan konstruktif dalam dirinya," kata Din dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa Malam.
Saat dikonfirmasi, Din mengatakan dirinya mengungkapkan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam konferensi internasional yang bertajuk 'Peace is Always Possible' di Tirana, Albania, Selasa (7/9).
Dalam konferensi yang dibuka oleh PM Albania Edi Rama, Din mengatakan pada dasarnya perdamaian selalu mungkin terwujud karena sejatinya, secara fitrah, kemanusiaan cenderung kepada damai, karena manusia adalah ciptaan sang pencipta Yang Maha Damai.
Selain itu, Din juga mengatakan masalah serius lainnya yang harus dihadapi umat manusia dewasa ini adalah kerusakan lingkungan hidup akibat perubahan iklim. "Semua bentuk kerusakan global yg menuntut aksi bersama umat manusia yg bersifat sektoral baik agama, etnik, maupun profesi untuk menanggulanginya," kata dia.
Dari informasi yang dihimpun, konferensi tersebut diselenggarakan oleh Community of Sant Egidio dan dihadiri sekitar 500 orang tokoh dari berbagai agama dan cendekiawan dari 50 negara di dunia. Dalam konferensi tersebut, dibahas beberapa topik yang meliputi kendala-kendala ketiadaan perdamaian, konflik keagamaan dan etnik, kerusakan lingkungan hidup dan hubungan Islam-Kristen.
Setelah dari negara Eropa Timur yang sekitar 70 persen penduduknya beragama Islam itu, Din melanjutkan perjalanan ke Bristol, Inggris, untuk menghadiri United Nations Meeting on Faiths and Sustainable Development Goals yang berlangsung pada 8-9 September 2015.